Mohon tunggu...
Winni Soewarno
Winni Soewarno Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa yang sedang belajar menulis

Perempuan yang sedang belajar menulis dan mengungkapkan isi kepala. Kontak : cempakapt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aku, Anak Perempuan Ibuku - Kartiniku

20 April 2022   13:10 Diperbarui: 20 April 2022   13:18 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : hipwee.com

"Tetapi siapa yang tidak berani, tidak menang. Maju terus sajalah"

 (Pikiran Kartini -- 21 Desember 1901)

Pagi ini aku tersenyum senang. Beberapa anak TK lewat didepan rumah ditemani orang tuanya. Mereka mengenakan pakaian tradisional beraneka warna. 

Asesori ditambah lipstick merah di bibir mungil mempercantik penampilan mereka. Tangan-tangan mungil yang digandeng, memungkinkan mereka melangkah meski sedikit tertatih terhalang kain yang dikenakan.

Berarti hari ini tanggal 21 April. Hari yang diperingati sebagai Hari Kartini. Kartini-Kartini muda yang menggemaskan. Berbahagia bisa menikmati masa sekolah, masa belajar. Kesempatan bisa memperoleh pendidikan yang tak muncul tiba-tiba.

Ada sosok perempuan yang dulu berjuang untuk memberi kemerdekaan belajar terutama bagi kaum perempuan. Betapa beruntungnya kita saat ini karena dapat menuntut ilmu setinggi yang kita mampu karena Kartini membukakan kesempatan belajar.

Pemandangan itu luar biasa bagiku. Aku bisa melihat mereka dari depan rumah. Aku suka sekali melihat kegembiraan anak-anak sekolah yang lewat. Kegembiraan mereka menular. 

Hidup seolah tak ada masalah, tak punya beban. Berjalan pulang dan pergi ke sekolah bersama teman sambil tertawa-tawa. Candaan yang menurutku tak lucupun bisa membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

Terkenang kembali tangan ibuku yang menggandengku saat aku kecil dahulu. Berangkat menuju sekolah mengenakan kain kebaya untuk merayakan peringatan hari Kartini.

Ibuku bersemangat sekali saat membuatkanku sebuah kebaya dengan mesin jahit andalannya. Dipersiapkan kebaya kecil itu untuk kupakai pada peringatan hari Kartini. Dijahitnya juga kain batik yang sudah dibentuk seperti rok panjang, agar mudah dipakai. 

Tangannya yang cekatan, membentuk konde cepol kecil dengan rambutku sendiri. Tambahan tusuk konde yang bisa bergoyang-goyang, menyempurnakan penampilanku. Setelah siap, dia mengantarku ke sekolah. Aku merasa sangat senang dan bangga meski saat itu aku tak faham artinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun