Mohon tunggu...
joyce huang
joyce huang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kisruh Apartemen Graha Cempaka Mas, Dimanakah Pemerintah Berada? (Bagian 3)

11 Juni 2015   23:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin sore sekitar pukul 16.00 (1 Juni 2015) merupakan momentum kekompakan warga karena malam seninnya vandalism berupa pemadaman listrik terus berlanjut ditambah ada unit apartemen milik warga didepannya diduduki atau ditunggu sekitar 10 orang berpakaian Satpam dimulai Pukul 23.00 agar unit tersebut tetap mati listriknya dan kebetulan pemilik unit tersebut adalah Tokoh Masyarakat dari Warga, secara spontan warga berkumpul untuk mengusir prilaku Satpam tiduran diselasar unit Apartemen, mereka beralasan bahwa duduk-duduk serta tiduran tersebut diperintah oleh atasannya dan atasannya diperintah oleh Pejabat Pengelola PT Duta Pertiwi Tbk bernama “Hoklie”. Dengan kejadian malam senin membuat warga bertambah jengah terhadap perilaku pengelola yang tidak etis, telah mengganggu kenyamanan serta mengganggu ketertiban para penghuninya dan membuat perasaan warga bersatu untuk melawan kedzoliman pengelola apartemen terhadap warganya.

Tanpa ada rencana, tapi berdasarkan ikatan batin warga mengalami susah bersama serta merasa ditekan dihinakan serta disusahkan oleh pengelola apartemen, tanpa dikomando oleh siapapun warga memburu pejabat pengelola bernama “Hoklie” yang berada di Kantor PT Duta Pertiwi Tbk dimana lokasi kantor tersebut ada di Tower C1 Lantai 5 apartemen, secara spontan atas informasi yang berkembang di kalangan warga maka kurang lebih sekitar 200 sejumlah warga mendatangi pejabat pengelola bernama “Hoklie” dikantornya dan warga mencecar berbagai pertanyaan kenapa melakukan tindakan mematikan listrik serta mengintimidasi warga, karena yang bersangkutan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan warga kemudian warga menyanderanya dari pukul 16 s/d 19.30, lalu warga mengeluarkan dengan paksa pejabat tersebut dari kantornya lalu mengusirnya keluar, serta warga menduduki kantor pengelola dengan menjebol pintu kantor yang dijaga sekitar 50 personil Satpam.

Atas kesepakatan bersama warga Senin 1 Juni 2015 yang bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila, hampir seluruh warga apartemen Graha Cempaka Mas memproklamirkan diri terbebas dari penjajahan pengelola apartemen PT Duta Pertiwi Tbk, kejadian ini masuk dalam siaran berita di TV One, Metro TV, dan lainnya. Dan kepada “LSM PEKAT” kami atas nama warga mengucapkan terima kasih atas bantuan pendampingan saat warga memburu pejabat pengelola.

Babak selanjutnya Rabu malam pukul 19.00 (3 Juni) apartemen Graha Cempaka Mas yang jumlahnya 6 (enam) Tower, yaitu; Tower A1 & A2, Tower C1 & C2, serta Tower E1 & E2 sekitar lobby masing-masing tower oleh pengelola apartemen PT Duta Pertiwi Tbk ditempatkan 30 personil berpakain hitam dari suku tertentu, jadi jumlah mereka sekitar 200 preman, pengelola apartemen kembali mengintimidasi warga dengan menempatkan para preman berpakain seragam hitam dengan warna kulit hitam kelam duduk-duduk di Lobby Apartemen, tentunya tiada lain bahwa pengelola apartemen PT Duper Tbk kembali mengintimidasi serta menjajah warga dengan menaikan skala tekanannya.

Kejadian-kejadian diatas akan menjadi pemantik kerusuhan sosial dengan jelas dan terang benderang didepan mata, warga tidak akan tinggal diam untuk mempertahankan haknya sebagai pemilik unit apartemen. Bara awal kerusuhan sewaktu-waktu akan meledak membuncah kepermukaan jagad Jakarta sebagai pusat kekuasaan NKRI dengan rusuh sosial dan pasti akan menimbulkan korban, baik luka ringan, luka sedang dan berat maupun korban kematian bahkan mungkin kebakaran bagi apartemen. Pertanyaannya, dimanakah keberadaan Pemerintah khususnya pihak Kepolisian? (Bagian 3).

Aparat kepolisian khususnya aparat Brimob Kwitang, Polsek Kemayoran dan kepolisian Polres Jakarta Pusat tahu dan juga menyaksikan adanya para preman dilingkungan apartemen, tapi mereka diam alias terjadi pembiaran, ini lagi-lagi yang menjadi pertanyaan warga? Untuk siapakah aparat Kepolisian Bekerja? Untuk warga masyarakat atau untuk melindungi Pengusaha/Pengelola apartemen yang memang buanyak duitnya. Sedangkan kalau kita lihat ditayangan ditelevisi ada kebijakan Kapolri dimana para preman ditangkapi lalu diidentifikasi, tapi perlakuan khusus disekitar apartemen Graha Cempaka Mas, para preman dipelihara untuk menakuti serta mengintimidasi warga dengan pembiaran serta malah dikoordinir untuk memicu kerusuhan sosial.

Saya sangat meyakini sebagai penghuninya bersama warga lainnya menyimpan darah dendam yang sangat mendalam dalam dada kami pemiliknya juga anak keturunan kami karena jelas sebagai pemilik unit apartemen yang syah dan legal merasa sangat dilecehkan serta dihinakan oleh tingkah polah serta cara-cara tindakan premanisme pengelola yang bernama PT Duta Pertiwi Tbk.

Kalau sudah begini penilaian warga masyarakat sangat miring, jelek dan cap buruk terhadap perusahaan tersebut? Tentunya sangat wajar sekali, karena tingkah serta perilaku manajemen yang ada didalamnya yang mengaku manusia modern rupanya manajemen dengan perangai bersifat buruk alias bobrok bermental mafia. Walaupun keuntungan perusahaan PT Duta Pertiwi Tbk tahun 2014 hasil RUPS tanggal 6 Mei 2015 sebesar Rp 585 milyar. Dengan dimanajemeni oleh;

Komisaris Utama         : Muhktar Widjaja.

Direktur Utama            : Lie Janie Harjanto.

Wakil Direktur             : Teky Malloa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun