Mohon tunggu...
Kang Galuh
Kang Galuh Mohon Tunggu... -

Senang mengamati. Mengulik-ngulik hikmah di balik peristiwa. Suka menyambungkan apa-apa yang ngga nyambung. http://kanggaluh.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merencanakan "Kejahatan" Sempurna

1 April 2017   07:07 Diperbarui: 1 April 2017   07:43 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Kali ini saya akan memberitahukan anda bagaimana merencanakan sebuah kejahatan sempurna. Bagaimana semua itu direncanakan dan dilakukan. Ya, sebuah kejahatan tanpa cela. Yang tidak akan tercium siapapun juga.

Disadari atau tidak, kita sering membuat rencana-rencana dalam hidup kita. Ada yang berhasil, tidak sedikit pula yang gagal. Belum lagi rencana-rencana yang hanya menjadi rongsokan di pojokan pikiran kita karena tidak dijalankan. Jadi, saya pikir, kenapa kita tidak belajar dari sebuah kejahatan yang dilakukan dengan sempurna. Yang tidak pernah terungkap siapapun juga.

Melakukan sebuah kejahatan sempurna, kita harus pintar. Kita harus punya banyak ide. Banyak pemikiran. Banyak opsi. Rencana A, B, C, dan seterusnya. Kejahatan semacam ini mungkin sering juga kita lakukan. Di kantor, di sekolah, atau di lingkungan rumah kita. Sadar ataupun tidak. Dilakukan perseorangan atau berkomplot dengan orang banyak. Sebuah kejahatan yang masif. Tujuannya jelas, cuma satu, mendapatkan apa yang kita mau. Dengan cara apapun. Dengan paksaan ataupun cara halus. Menipu. Memanipulasi pikiran. Penuh dengan trik-trik yang memperdaya.

Untuk melakukan kejahatan sempurna, yang kita perlukan adalah seorang teman. Teman yang tidak kalah sempurna. Sehati. Sepikiran. Yang bisa mendukung apapun yang akan kita rencanakan dan lakukan. Seorang teman yang sempurna untuk kejahatan yang sempurna. Rencanakan segala sesuatunya bersama dia. Pertimbangkan semua aspek dan faktor yang bisa mengantarkan kita pada keberhasilan. Analisa berbagai resiko yang mungkin akan timbul pada pelaksanaannya dan bagaimana cara mengatasinya.

Yang tidak kalah penting, pelajari target kita. Si korban. Pelajari karakternya. Kebiasaannya. Bagaimana cara melumpuhkannya. Pelajari semua keahlian yang diperlukan untuk mengatasi si korban. Jangan lupa pula untuk mempertimbangkan waktu yang tepat untuk eksekusi. Karena kalau semua sudah matang tapi tidak di eksekusi, ya buat apa capek-capek buat rencana.

Tiba saat eksekusi, lakukan semua dengan tenang. Dengan yakin, cepat, tanpa ragu, dan tanpa belas kasihan. Kuasai diri. Jangan terbawa emosi. Tetap sadar. Lumpuhkan target. Si korban. Fokus pada bagaimana mengatasinya dan tetap pada rencana.

Ketika situasi berubah, segera beralih ke rencana B. Berimprovisasilah jika diperlukan. Jangan hanya terpaku pada rencana awal. Kita tidak bisa memprediksi 100% apa yang akan terjadi di lapangan. Itulah gunanya rencana B. Rencana cadangan yang bisa tetap mengantarkan kita pada keberhasilan.

Lakukan itu semua, keberhasilan hanya tinggal masalah waktu. Korban akan berhasil dilumpuhkan. Target akan berhasil didapat. Dan kejahatan tidak tercium. Semua direncanakan dan dieksekusi dengan baik. Tanpa cela. Sebuah kejahatan sempurna.

(catatan: kejahatan = kesuksesan, jangan terlalu serius, hehehe..)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun