Mohon tunggu...
Kang Galuh
Kang Galuh Mohon Tunggu... -

Senang mengamati. Mengulik-ngulik hikmah di balik peristiwa. Suka menyambungkan apa-apa yang ngga nyambung. http://kanggaluh.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kepribadian Introvert, Kelebihan dan Hambatannya

19 Mei 2018   08:32 Diperbarui: 19 Mei 2018   08:42 2358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepribadian introvert (pixabay.com)

Apa itu introvert

Kepribadian introvert, sebagian orang sudah tahu itu apa. Sebagian lagi masih meraba-raba. Sebagian lagi malah ngga tahu makanan apa introvert itu. Masih ada saja yang salah sangka dengan kepribadian yang satu ini. Kesannya selalu pendiam, pemalu, aneh, ngga bisa bergaul, pokoknya jelek-jelek deh. Sebagai bagian dari kaum introvert,  saya merasa harus membela bangsa introvert ini, hehehe.

Sebenarnya apa sih kepribadian introvert itu? Saya ngga mau bahas teori, hasil penelitian, dan sebagainya mengenai kepribadian yang satu ini. Baca saja sendiri disini. Saya cuma mau cerita pengalaman saya waktu kecil dulu sebagai anak introvert.

Saya terlahir normal. Berat 3,5 kilogram. Kata ibu saya dulu waktu lahir ketubannya sudah pecah dan meracuni tubuh mungil tak berdosa saya. Badan saya sampai sudah membiru. Itu kata ibu saya. Saya sih percaya saja. Masa iya ibu saya bohong? Mungkin gara-gara hal inilah saya jadi seorang introvert, hehehe. Ngga lah ya. Ngga ada hubungannya.

Kembali ke masa kecil saya, saya ngga punya banyak teman. Paling satu atau dua orang saja yang bisa dibilang teman. Yang lain cuma jadi kenalan. Asal kenal. Ngga dekat. Bukannya apa-apa, waktu itu saya merasa mereka masih kayak anak-anak (padahal memang masih anak-anak, dan saya juga). Waktu itu saya masih SD. Teman-teman saya juga. Namanya teman sebaya (ngga penting ya?). 

Nah, anak-anak sepantaran saya ini sukanya ngobrolin masalah mainan, film kartun terbaru, atau apa lah yang kaya gitu-gitu. Yang menurut saya waktu itu ngga ada gunanya. Ngapain ngomongin hal-hal begitu. Ngga ada manfaatnya. 

Mending saya pulang, baca buku (komik sih), sudah. Atau kalau mau main, ya main video game saja sendiri. Itu pun yang susah-susah. Yang perlu ngasah otak. Kayak permainan detektif, misalnya. Bukan permainan-permainan gampang macam sepakbola atau berantem-beranteman yang biasa dimainkan anak-anak seusia saya waktu itu.

Merasa aneh (pixabay.com)
Merasa aneh (pixabay.com)
Hasilnya? Saya merasa aneh. Merasa beda sendiri. Saya bahkan mulai bertanya-tanya, kenapa saya beda dengan mereka? Apa yang salah dengan diri saya? Kenapa saya tidak bisa mendapatkan kesenangan dan keseruan yang sama dengan hal-hal yang mereka obrolkan? Yang menurut saya ngga penting untuk diobrolin. 

Apa ada yang salah dengan diri saya? Pertanyaan-pertanyaan macam itu muncul di kepala saya. Dan namanya anak-anak, mana tahu yang namanya kepribadian introvert dan ekstrovert. Yang dewasa saja belum tentu tahu, apalagi saya? Dan saya pun tumbuh besar dengan perasaan asing itu.

Saya terus tumbuh dengan perasaan merasa berbeda dari yang lainnya. Anak lain senang main di luar rumah, saya lebih senang di rumah. Mereka lari-larian di jalanan, saya baca buku sambil tiduran di kamar. Mereka main video game sepakbola, saya main game detektif. Ngga ada sama-samanya. Malah cenderung bertolak belakang. Minder sih ngga. Cuma merasa aneh saja. Merasa beda.

Belum lagi masalah tampil di depan umum. Mereka seperti berani tampil, misalnya untuk bermain musik, dengan kemampuan yang segitu-segitu saja sudah berani tampil di atas panggung. Dan kelihatan sangat bangga dengan kemampuannya. Saya? Saya bisa lebih dari mereka, tapi saya tetap merasa tidak percaya diri dengan kemampuan saya. Ngga pede. Ngga berani menunjukkan ke orang banyak apa yang bisa saya lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun