Mohon tunggu...
Celine Vera
Celine Vera Mohon Tunggu... Editor - Agroteknologi (UKSW)

Agroteknologi 18 (UKSW)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjamurnya Bertani Hidroponik di Masa Pandemi

26 Januari 2021   14:30 Diperbarui: 26 Januari 2021   14:38 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.popbela.com/career/inspiration/tri-sintarini/yuk-belajar-menanam-merawat-hidroponik-dengan-metode-sederhana-ini

Sejak  diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diawali di Provinsi DKI Jakarta mulai  tanggal 10 April 2020 dan  kemudian dilakukan serentak di berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan tujuan untuk menekan laju penularan covid-19. Serta adanya himbauan dari pemerintah untuk work from home hingga  munculah ajakan berupa  #dirumahsaja yang ramai dimedia sosial atau melakukan segala kegiatan dengan dirumah saj.  Akhirnya banyak masyarakat yang lebih memilih melakukan berbagai kegiatan dirumah saja. Kurang lebih hampir 9 bulan masa pandemi telah dilewati. Berbagai acara perayaan besar seperti hari Raya Idul Fitri, Peringakatan HUT ke-75 Republik Indonesia, hari Raya Natal serta berayaan besar keagamaan lainnya hanya dapat dilakukan bersama keluarga dirumah saja dan tidak dapat dilaksanakan secara meriah seperti tahun-tahun sebelumnya, hingga sampai pada puncaknya dipenghujung tahun 2020 dan mengawali tahun 2021 tanpa adanya hiruk pikuk pesta menyambut tahun baru serta gemerlap kembang api yang menghiasi langit malam. . 

 Seiring berjalannya waktu untuk mengisi waktu luang di rumah banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengusir kebosanan selama tetap dirumah saja salah satunya melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian yaitu berkebun. Kini berkebun bisa dilakukan dimana saja tanpa perlu khawatir jika dirumah tidak memiliki lahan yang luas, salah satu solusinya dengan menggunakan sistem hidroponik. Hidroponik sendiri merupakan cara budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah namun  dengan memanfaatkan air sebagai media tanamnya, tentunya air yang digunakan merupakan larutan nutrisi. Berdasarkan konsep budidaya secara hidroponik media tanam yang digunakan tidak hanya berupa air tetapi juga dapat berupa kerikil, pasir, arang, ataupun zeolite. Hal inilah yang menjadi solusi khususnya didaerah perkotaan yang minim area lahan berupa hamparan tanah. Menurut Susilawati (2019) pada bukunya yang berjudul Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik menuliskan sejarah  budidaya hidroponik yang mulai masuk di Indonesia sekitar tahun 1970-an dan pada tahun 1980-an Indonesia mulai mengembangkan hidroponik.

Budidaya hidroponik dapat dilakukan secara sederhana dengan sistem sumbu atau Wick System. System sumbu ini merupakan cara yang paling sederhana dalam budidaya hidroponik karena tidak memerlukan bagian yang bergerak sehingga tidak perlu menggunakan pompa atau listrik.  Alat yang digunakan juga mudah ditemukan yaitu cukup menggunakan  kain flanel ataupun dapat menggunakan bahan lain yang dapat menyerap air, wadah pot dapat memanfaatkan botol mineral bekas pakai, serta larutan nutrisi dan media tanam dapat berupa sekam bakar atau cocopeat dan tentunya bibit tanaman yang akan ditanam. Kelebihan dengan cara ini tanaman dapat dipindah-pindah.

https://www.tipsberkebun.com/2017/07/cara-bertanam-selada-hidroponik-sistem.html
https://www.tipsberkebun.com/2017/07/cara-bertanam-selada-hidroponik-sistem.html

Sistem berikutnya juga tergolong sederhana yaitu sistem hidroponik dengan rakit apung, sistem ini hampir sama dengan sistem sumbu, perbedaannya pada system ini tidak menggunkan sumbu sebagai pembantu kapiler air namun media tanam dan akar tanaman langsung menyentuh air nutrisi. Sistem ini lebih baik digunakan untuk jenis tanaman yang membutuhkan air cukup banyak dan umur tanam yang singkat contohnya seperti kangkong, caisim, ataupun slada. Namun pada sistem ini terdapat beberapa kelemahan yaitu lebih cocok dilakukan didalam ruangan atau green haouse, akar tanaman lebih mudah mengalami pembusukan karena selalu tergenang, selain itu kadar oksigen yang rendah. kedua sistem tersebut saat ini banyak dilakukan masyarakat selama masa pandemi

 Rakit Apung
 Rakit Apung
 NFT
 NFT
.

Selain itu juga ada sistem NFT (Nutrient Film Technique System) dengan prinsip kerja akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi yang bertujuan agar tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen. Bahkan kini  kerangka  hidroponik yang siap digunakan sudah banyak dijual. Umumnya kerangka hidroponik yang dijual sudah dilengkapi dengan  pompa,  aerator yang berfungsi sebagai penggerak air serta net pot untuk meletakkan rockwool yang nantinya sebagai tempat melekatnya akar tanaman. Kerangka hidroponik jenis ini memerlukan sambungan pada arus listrik untuk memastikan pompa atau aerator tetap menyala.  Kerangka hidropinik sendiri dapat terbuat dari sabungan pipa paralon yang memiliki diameter cukup besar yang dirangkai sedemikian rupa ataupun dapat disesuaikan dengan luas lokasi yang tersedia. Kemudian pipa yang telah dirangkai dilubangi untuk meletakkan net pot atau tempat tanaman yang nantinya dibudidayakan, pembuatan lubang pada pipa paralon sebaiknya diberi jarak tanam agar saat tanaman mulai tumbuh maka antar tanaman memiliki ruang untuk pertumbuhannya. Media air yang digunakan merupakan laturan nutrisi berupa larutan AB mix yang dapat ditemukan ditoko pertanian.

Sistem budidaya secara hidropinik diatas kini mulai banyak dikenal masyarakat dan mulai digemari masyarakat sebagai alternatif budidaya tanaman yang dapat dilakukan dimana saja walaupun memiliki keterbatasan lahan. Perawatan tanamannya pun cukup mudah dilakukan selain itu juga dapat menambah estetik pada dekorasi rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun