Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenangan Disetrap Ibu Guru

29 November 2021   09:33 Diperbarui: 29 November 2021   22:28 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru yang paling pantas mengajar adalah orang yang mendidik keluarganya dengan baik. (ilustrasi getty images Pixabay)

Pak Karim, guru bahasa Indonesia yang selalu bertutur kata halus dan lembut. Tampak dari penampilannya yang selalu rapi. Rambutnya kelimis diolesi minyak rambut.

Ibu Risna, guru bahasa Inggris yang agak ketus tapi kepadaku ia baik hati. Ibu Lia yang selalu makan di ruang guru karena bekal makanan hasil olahan di dapur. Termasuk Ibu Lestari, guru fisika yang killer itu, kata anak zaman now.

Guruku, terimakasih telah mengajar ilmu pengetahuan dan budi pekerti. (ilustrasi Pixabay getty images)
Guruku, terimakasih telah mengajar ilmu pengetahuan dan budi pekerti. (ilustrasi Pixabay getty images)

Dua tahun lalu, saya menemukan unggahan putra bungsu Ibu Lestari di media sosial. Kami bertegur sapa. Saya mengingat Arya, kawan seusiaku tapi beda sekolah. Ia kerap diajak ibu Lestari ke sekolah. Tiada seorang pun yang menemani di rumah, jadi biasanya diajak bu guru ke sekolah.

Pertemuanku di medsos berubah menjadi akrab. Kemudian percakapan dilanjutkan via whatsapp. Arya, pemilik perusahaan IT ternama di Jakarta. 

Arya, sosok putra bungsu guruku ini selain kawan sepermainan pula mengingatkanku akan pecutan penggaris sang ibunda ditanganku.

Ibu guru Lestari, seusia ibuku saat itu, sementara ibuku telah berpulang 11 tahun silam. Sedikit rambut putih telah menghiasi kepalanya. Mengajar, mengurus ketiga putranya, kesibukannya sangat luar biasa.

Kini membayangkan kesibukannya, sungguh hebat beliau mampu menanganinya. Saya kagum. Ibu Lestari guruku, ibu rumah tangga, juru masak keluarga. Sungguh pribadi jempolan.

Ia kerap membawa bekal makan siang ke sekolah untuk Pak Kurnia, suaminya yang mengajar hingga sore hari.

Putra pertama menjadi dosen di universitas ternama. Putra kedua berhasil menduduki jabatan penting di salah satu perusahaan lokal dan seorang putra mengelola perusahaan miliknya.

Ibu Tari teladan dalam keseharianku. Pantang mengeluh, giat bekerja dan selalu bersyukur dalam segala keadaan. Beliau lupa telah memukulku. Saya yang baperan.

Terima kasih guruku, saya tak mau lagi disetrap.

Berburu ke padang datar, mendapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Selamat Hari Guru.


(*) Tulisan ini kupersembahkan kepada Ibu Lestari, yang terkasih guru SMP-ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun