Adalah lebih baik membiarkannya lumpuh sementara waktu, ketimbang manajemen tak lagi mampu merangkak.
"Asal kita pandai-pandai mengatur cash flow, setidaknya tidak mengharapkan bantuan pemilik hotel. Kita berusaha mandiri dengan segala yang ada," ujar Jack. Saya setuju pendapatnya.
Bisnis hotel memang dalam keadaan (sangat) terpuruk. Membutuhkan rentang waktu panjang agar mampu bertahan. Lakukan langkah positif apa pun yang dapat dikerjakan sekarang, baik oleh pemilik, manajemen hotel, serta karyawan agar bendera hotel tetap berkibar.
Bara digenggaman, biarkan jadi arang. Bersabar melakoninya sampai berhasil. Masih ada keputusan terbaik dari situasi terburuk.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang diberlakukan kemarin, 3 Juli 2021 di pulau Jawa dan Bali akan mengguncang hotel yang sebelumnya telah berangsur membaik.
Seorang kawan di Balikpapan berujar bahwa seluruh acara pertemuan hingga acara pernikahan di hotelnya semua ditunda. Sampai kapan? Sampai setiap individu disiplin, patuh terhadap protokol kesehatan.
"Syukurlah, hotel ini masih eksis. Sakit menimpa, sesal terlambat, bila sudah terlanjur terjadi, menyesal tiada guna. Pertimbangkan matang sebelum menjual hotel," ujar Jack menutup obrolan.
Salam hospitality.
Artikel terkait:
- Inilah 8 Cara Promosi Kreatif yang Perlu Diterapkan Pengusaha
- Tentukan Pilihanmu, Mengejar Uang atau Menjadi Hotelier Sejati
Bacaan:
Catatan: nama-nama dalam tulisan, disamarkan