Mengenal Kompasiana dan Linkendin sangat membantu para hotelier dalam menganggit konten blog. Kedua media sosial ini menjadi sentra perluasan artikelku.
Banyak hal yang tak terduga muncul. Seperti artikel Menjamu Pelanggan di Hotel, Gratifikasi atau Bukan?, mendapat 240 view di Kompasiana, sementara di Linkedin sebanyak 1285 view.
Begitupun artikel berjudul:
(*) Memutuskan Status Hotel Anyar, Pilih Independen atau Chain hotel? di Kompasiana mendapat 541 view, sedangkan di Linkedin 2781 view.
(*) Strategi Menggairahkan Bisnis Kos-kosan yang Hidup Segan Mati Tak Mau!, di Kompasiana mendapat 2196 view, di Linkedin mendapat 367 view.
Hal ini bukti bahwa kedua media ini saling melengkapi.
Setahun lalu, Twitter dan Linkedin secara bersamaan mengucapkan selamat atas kesetiaanku selama 10 tahun menjadi anggotanya.
Tidak mudah memelihara akun-akun di media sosial agar selalu eksis. Jika nama akun tidak sinkron, sulit diingat pelanggan. Tiga kali akun Facebook diganti dan kini @celestinepatterson tetap eksis.
Kesesuaian nama dalam media sosial sangat diperlukan apabila media ini untuk tujuan bisnis atau populer.
Jika hanya sambil lalu, iseng-iseng atau stalking biasanya seseorang yang tak ingin dikenal. Seperti keponakan saya yang sering berganti nomor gawai dan akun. Kehadirannya sulit dilacak.
Bagi kita yang tidak berurusan, tak terlalu penting bahkan tak peduli karena dirinya bukan selebritis yang harus dipantau sepanjang waktu.