Ayo, kenalilah mereka, saling berkunjung. Jika para pelanggan melihat tim pemasaran hotel-hotel kompak, mereka pasti segan memancing di air keruh.
Hubungan yang tidak harmonis dengan hotel kompetitor memunculkan masalah recehan hingga bisa jadi bahan gosokan.
Contoh, permasalahan di Hotel Aurora yang memberi Rp 900 ribu per kamar untuk pemesanan 50 kamar selama 2 malam.
Tak berapa lama Hotel Celeste maju dengan harga Rp 700 ribu. Padahal kedua hotel itu berkelas sama, lokasi hotel di pusat kota, hanya berjarak 500 meter dari Hotel Aurora.
Efek domino permainan harga terhadap hotel kelas di bawahnya. Muncul persaingan tidak sehat. Gak elok!
Yuk kita tengok, bagaimana sebaiknya sikap elegan kita terhadap hotel pesaing?
(1.) Sebagai kawan, bukan rival
(2.) Ngobrol tapi jangan ngobral
(3.) Berikan informasi apa adanya
(4.) Fokus kepada hotel kesayangan
Mari ikuti penjelasan singkat berikut.
(1.) Sebagai kawan, bukan rival
Dimanapun gak ada kawan pasti gak enak. Jadikan mereka kawan dekat, bukan kawan yang memata-matai. Menghadiri seminar, makan siang bersama, atau bareng klub gowes
(2.) Ngobrol tapi jangan ngobral
Harus ngobrol kekinian, perihal tren terbaru. Tukar pikiran tentang perusahaan anyar di kota, perkembangan bisnis di masa datang, dan sebagainya.
Banyak yang perlu didiskusikan. Namun ingat jangan kebablasan, sampai rahasia dapur hotel diobral. Akhirnya bisa jadi biang gosip.