Asalkan si pelamar memeliki catatan baik, maka selesailah sudah. Padahal ada yang lebih krusial yaitu lama bekerja yang terkisah di CV. Apakah sesuai?
Referensi dari mulut ke mulut, memang menjadi obat cespleng perekrutan. Sayangnya, begitu gampangnya proses rekrut, dapat berakibat fatal yaitu pemalsuan CV.
Ketidakbenaran data pada CV akibat perusahaan tidak perhatian terhadap data pelengkap. Tidak jarang, data pada CV tipuan belaka.
Bagaimana agar terhindar dari kesalahan? Sila lengkapi semua surat testimoni. Bandingkan CV berikut data pendukung.
CV tanpa surat testimoni, rawan terjangkit penyakit
Ketika Boy dan kedua koleganya Mirna dan Endang berperilaku tercela. Ketiganya mengeruk pemasukan keuangan hotel, otomatis tidak akan pernah mendapatkan surat testimoni.
Setelah mereka hengkang serentak, beberapa penelpon mengusik mantan atasannya, Nita. Penelpon bertanya alasan staf mengundurkan diri dari hotel.
Maka tak heran, seorang koruptor di hotel A masih saja ia dapat bekerja di hotel lain. Seorang pemalsu invoice masih berkeliaran di tempat lain. Ini sekedar contoh saja.
Syukur-syukur jika ia bertobat. Jika tidak, penyakit lama kambuh ditempat baru. Maka untuk tujuan itulah, tulisan in dibuat sebagai pengingat para hotelier.
Sebagai pelamar sebaiknya menyiapkan CV dan surat testimoni tanpa diminta. Saran bagi perekrut, tidak hanya melihat lembaran CV namun periksa juga lampiran surat testimoni.
Mintalah lembaran testimoni kepada orang-orang yang berkompetensi dan berintegritas baik serta memiliki latar kehidupan yang baik.