Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyalahgunaan Indekos, Hotel dan Tip Mencari Kos Putri

3 Februari 2021   15:24 Diperbarui: 3 Februari 2021   15:39 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi penjaja menunggu tamu by pixabay)

Semakin mudah peluang berkomunikasi di era digital, semakin sering orang bertindak takabur. Kerap aturan disingkirkan sehingga melakukan tindakan tidak terpuji di dunia maya.

Belakangan orang-orang di perantauan kian sulit mencari nafkah. Pilihannya pulang ke rumah atau menetap tapi beralih profesi. Tak sedikit mereka malah jatuh di tempat kelam. Orang sedemikian selalu punya alasan pembelaan.

Beberapa orang terjebak dalam dunia prostitusi. Dengan hanya modal sewa kamar kos murah semakin mungkin terwujud. Mereka melakukan di tempat terselubung, salah satunya penggunaan kamar kos.

Dengan berperan sebagai orang baik-baik berkedok pegawai kantoran, penyewa dapat melakukan pekerjaan dari kamar kosnya. Jikalau melakukan pekerjaan positif, itu tidak menjadikan masalah. Mirisnya jika perbuatan prostitusi dilakukan di kamar kos.

Tak pelak, kasus seorang penjaja seks di kamar kos area Tebet, meninggal seketika saat melacurkan diri dengan seorang pria. Peristiwa ini berakhir dengan kematian yang mengenaskan karena hinaan wanita terhadap langganannya. Lehernya dililit kabel oleh pria hidung belang.

Itulah akhir ajalnya. Ditengarai si wanita berprofesi sebagai pelacur bertahun-tahun di tempat itu. Kok pemilik kos tidak tahu? Itulah yang menjadi sorotan masyarakat saat itu.

Dahulu kala, wanita yang menjual diri disebut pelacur. Setelah itu diubah agak sopan dengan sebutan  wanita tuna susila (WTS), lambat laun berganti  menjadi PSK, Pekerja seks komersial. Artinya sama, namun semakin diperhalus.

Di Jakarta sekitar 6 tahun lalu, tempat-tempat kos, apartemen marak sebagai tempat prostitusi, seperti yang terjadi di Apartemen K. Kini apartemen itu memiliki reputasi buruk.

Pemasaran jasa prostitusi melalui sosial media ada yang secara terang-terangan. Banyak pula yang terselubung. Hingga seringkali berujung kriminal yaitu pembunuhan di dalam kamar apartemen.

Sejak maraknya PSK berkantor di tempat kos khususnya di Jakarta kala itu. Akhirnya tempat-tempat kos sering dirazia aparat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun