Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sang Ahli Waris Hotel

13 Oktober 2020   16:16 Diperbarui: 22 November 2020   09:38 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana meeting di kantor. Lebih menyenangkan dengan senyuman. (photo dokumen pribadi)

Kesempatan baik itu jarang datang. Jika kita melalukannya akan menyesal kemudian hari. Kita harus pandai melihat dan mencium kesempatan. Entah itu kesempatan baik ataupun tak menguntungkan.

Sambil mengucap syukur kutandatangani juga kontrak itu. Bersiap mengurus tiket pesawat secepatnya.

Sikap hormat terhadap atasan di kantor memang suatu keharusan. Karyawan menghargai atasannya. Sang atasan menghargai bawahannya, begitu timbal balik agar tercipta suasana kerja yang harmonis.

Suatu hari di ruang pertemuan, tetiba Manager-ku menerima telpon dari seseorang. Tampaknya dari penelpon yang kurang ramah. Ia menggebrak telpon di meja  sambil menutup telpon  "Don't shout to me okay! Menggelegar.

Kembali lah Ia menghampiri meja pertemuan. Menumpahkan kekesalannya dengan melempar pulpen ke meja. Untung saja pulpen mahal itu tak mengenai wajahku, Persoalannya bukan takut akan lemparan sebuah pena tetapi lebih dari itu, kami berempati pada luka hatinya.

Rasa iba dan sedih datang bersamaan. Seketika hening. Seluruh department head di ruangan itu hanya menduga-duga siapa gerangan si penelpon itu.

Sore hari kami melakukan pertemuan kembali. Pasti ada sesuatu yang penting, pikirku. Awalnya sang manager mengajarkan pentingnya bersikap hormat dan menghargai setiap orang. Akhirnya kami tahu bahwa si penelpon adalah putra dari pemilik hotel.

Putra kesayangan satu-satunya, tentu saja ditimang-timang. Ahli waris tahta yang hartanya berlimpah lebih dari puluhan perusahaan besar termasuk hotel, Ia berusia 24 tahun, seorang lulusan sekolah perhotelan di Eropa. 

Tak heran setelah menyelesaikan studinya, ia diberikan otoritas agar mampu mengurus seluruh perusahaan ayahanda. Ia sebagai ahli waris satu-satunya.  

Namun demikian sang ayah belum memberikan otoritas sepenuhnya. Lelaki paruh baya yang disegani ini mengelola seluruh perusahaan sekaligus menurunkan pengetahuan berbisnis kepada putra tunggal tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun