Mohon tunggu...
Ahmad Rafidhi
Ahmad Rafidhi Mohon Tunggu... Penulis - Perangkat desa

Sajak-sajak jalanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Terdiam

8 Maret 2023   02:05 Diperbarui: 8 Maret 2023   02:07 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan sajak-sajak itu  kini terdiam

Tiada lagi irama indahnya

Hingga meja itu bersaksi

Pada kumpulan kalimat tentangnya

Tinta berdarah memerahkan kertas

Kalimat maddah itu menjadi mati

Hingga pena  terlihat rapuh

Tiada lagi kalimat  tentang rindu

Api itu terlalu panas

Kertas sajaknya menjadi debu

Pada cinta rindu yang tak menyatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun