Mohon tunggu...
Ahmad Rafidhi
Ahmad Rafidhi Mohon Tunggu... Penulis - Perangkat desa

Sajak-sajak jalanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemimpi yang Ditinggalkan

6 Maret 2023   23:58 Diperbarui: 7 Maret 2023   00:03 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada syahdu merenggut senyum

Pada pundak tubuhmu yang dulu bernyanyi

Dan pada tempat sandaran yang dijanjikan

Melangkah,sedangkan belenggu merantai kaki

Kau dan ketika itu

Hanya meninggalkan bayangan

Dan wajah mu itu terus menuju arah bulan teggelam

Melangkah,sedangkan hati retak berkeping

Aku dan tangan hampa

Terus menderu membela mu dalam mimpi

Dan sekarang  aku telah kalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun