Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rumah Belajar Rumah Masa Depan Pendidikan Indonesia

19 September 2018   10:44 Diperbarui: 19 September 2018   10:41 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duta Rumah Belajar Jawa Barat 2018 Cecep Gaos (Dok. Workshop e-Learning Karawang)

Rumah Belajar adalah salah satu portal pembelajaran berbasis TIK online yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom). Pustekkom adalah salah satu unsur pendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di bidang teknologi informasi dan komunikasi pendidikan dan kebudayaan yang bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretariat Jenderal sesuai dengan Permendikbud RI. No. 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom, 2018).

Rumah Belajar menyediakan berbagai macam fitur utama yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat dalam mengakses bahan belajar dan melakukan komunikasi serta interaksi antar komunitas. Fitur utama yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran online diantaranya adalah Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Selain itu, terdapat pula beberapa fitur pendukung, seperti Karya Komunitas, Karya Guru, dan Karya Bahasa dan Sastra. Semua fitur tersebut dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, guru, dan juga masyarakat luas di manapun dan kapanpun. Hal ini sejalan dan seirama dengan tag line dan motto Rumah Belajar yaitu "Belajar untuk Semua. Belajar di Mana Saja, Kapan Saja, dengan Siapa Saja". Portal Rumah Belajar ini dapat diakses DISINI.

Dalam upaya menyebarluaskan informasi tentang pemanfaatan Rumah Belajar ini, Kemdikbud melalui Pustekkom menyelenggarakan pemilihan Duta Rumah Belajar yang dilaksanakan setiap tahun. Di tahun 2018 ini Pustekkom menyelenggarakan seleksi atau pemilihan Duta Rumah Belajar 2018. Duta Rumah Belajar merupakan perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud, dalam melakukan Sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di masing-masing provinsinya (Kemdikbud, 2018). Seleksi Duta Rumah Belajar ini dilakukan melalui beberapa tahap dengan sistem daring (dalam jaringan/online) maupun luring (luar jaringan/tatap muka). Lebih lengkap tentang seleksi Duta Rumah Belajar 2018 dapat dibaca DISINI.

Setelah melewati beberapa tahap seleksi, kini sebanyak 30 peserta terpilih yang telah lulus level 2 dan mengikuti Bimtek level 3 secara tatap muka di tingkat provinsi masing-masing, sedang melaksanakan tugas mensosialisasikan dan menerapkan Rumah Belajar ini di sekolah dan kabupaten/kotanya masing-masing.

Pun demikian dengan penulis. Penulis termasuk salah seorang peserta dari 30 peserta terpilih level 3 Calon Duta Rumah Belajar dari Provinsi Jawa Barat tahun 2018. 30 orang peserta terpilih ini telah diberikan kewenangan dan akun pelatih oleh Pustekkom melalui Simpatik (Sistem Informasi Manajemen Pelatihan Berbasis TIK) untuk menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan Rumah Belajar ini.

Setelah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan di sekolah tempat penulis mengajar, kemudian penulis melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk guru-guru SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK se-Kabupaten Karawang. Untuk kesuksesan sosialisasi dan pelatihan ini, penulis meminta dukungan kepada berbagai pihak dan stake holder pendidikan, seperti Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang. Selain itu, penulis juga menggandeng dua organisasi profesi guru di Kabupaten Karawang, yaitu PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) dan IGI (Ikatan Guru Indonesia). Penulis bersyukur, bahwa ketiga pihak tersebut mendukung sepenuhnya kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini yang dikemas dalam bentuk workshop. Yang tidak kalah penting, bahwa ada 10 pihak lain, baik perusahaan swasta maupun BUMN, yang turut serta mensponsori kegiatan ini. Mereka adalah Marketing Gallery Grand Taruma, PT. Kadi International, BRI, UBP (Universitas Buana Perjuangan), PT. Pindodeli, Telkom, Auto2000, Tupperware, Gblock, dan Ron 88. Dengan bantuan dan dukungan mereka, pada akhirnya kegiatan ini bisa terselenggara dengan baik pada hari Minggu, 16 September 2018, tanpa memungut biaya pendaftaran sepeserpun kepada para peserta workshop.

Di akun Simpatik penulis, jumlah calon pendaftar melebihi kuota yang sudah ditetapkan sebelumnya yang sesuai dengan kapasitas tempat, yaitu 100 orang. Sementara yang tidak bisa dikonfirmasi atau diterima sebagai peserta sebanyak 51 peserta. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan Rumah Belajar ini sangat menarik dan bermanfaat. Masih banyak guru di luar sana yang begitu antusias untuk mengikuti kegiatan workshop ini.

Di dalam workshop ini, terdapat tiga materi pelatihan, yaitu:

  • Pemanfaatan Portal Rumah Belajar, yang dibawakan oleh Cecep Gaos, S.Pd (Calon Duta Rumah Belajar Jawa Barat 2018)
  • Pemberdayaan Model-Model Pembelajaran dengan ICT Sederhana, yang dibawakan oleh Dr. H. Mulyana SA, S.Pd., M.Pd (PGRI Kabupaten Karawang)
  • Sagusaka (Satu Guru Satu Aplikasi Penilaian dan Koreksi LJK Berbasis Android), yang dibawakan oleh Dahli Ahmad, M.Pd (Coach Sagusaka IGI)

Brosur Workshop (Dok. Workshop e-Learning Karawang)
Brosur Workshop (Dok. Workshop e-Learning Karawang)
Di abad 21 saat ini, dunia sudah memasuki era digital, dimana seluruh aspek kehidupan tidak bisa lagi dipisahkan dari hal-hal berbau digital.  Terlebih, di dunia industri kini telah memasuki sebuah era dimana penggunaan internet dalam dan/atau untuk segala hal (IoT/internet of things), sistem siber fisik, komputasi awan (cloud), dan komputasi kognitif sudah menjadi suatu keniscayaan, yang biasa disebut sebagai era industri 4.0.

Pun demikian di dalam dunia pendidikan. Saat ini untuk menjawab segala tantangan dan tuntutan abad 21, proses-proses pendidikan yang berjalan harus sudah mulai diarahkan dan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman, dimana penggunaan intenet di dalam segala aspek pendidikan menjadi sebuah keniscayaan.

Portal Rumah Belajar yang dikembangkan oleh Pustekkom tentu saja ke depan akan benar-benar dapat menjawab segala tantangan dan tuntutan abad 21 ini. Tentu saja dengan catatan bahwa fitur dan kontennya harus senantiasa dikembangkan, dilengkapi dan diperbaiki, agar tujuannya bisa betul-betul tercapai dan mudah digunakan (user-friendly). Selain itu, agar informasi pemanfaatan Rumah Belajar ini bisa menyebar secara lebih masif dan bisa segera diterima dan diterapkan oleh seluruh sekolah dan guru, baik di kota maupun di pelosok desa, sosialisasinya tidak bisa dilakukan hanya oleh satu dua pihak saja. Kemdikbud, dalam hal ini Pustekkom, harus bekerjasama dan bersinergi dengan berbagai pihak, baik pihak NGO (Non Governmental Organization/swasta) maupun dengan Kementerian atau BUMN lainnya. Hal ini telah penulis buktikan, bahwa dengan dukungan dari dinas pendidikan terkait, dan juga dengan menggandeng dua organisasi profesi guru (PGRI dan IGI), serta 10 pihak swasta dan BUMN lain, kegiatan sosialisasi Rumah Belajar ini bisa berjalan dengan lebih baik dan masif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun