Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Egrang, Seperti itulah Kehidupan

14 Maret 2018   11:57 Diperbarui: 14 Maret 2018   14:04 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain Egrang (Sumber: http://www.permainan-tradisional.com)

Anakku, awalnya setiap menaiki sepasang egrang, kau tampak begitu tegang. Kedua tanganmu gemetar tak karuan. Kedua kakimu pun ikut-ikutan meregang. Hingga akhirnya kau terjatuh bergelimpang.

Meski dua bilah bambu itu bisa kau pegang erat, ternyata tak semudah yang kau pikirkan dan kau lihat. Dua pijakan yang kau injak, ternyata tak mampu membuatmu berdiri tegak.

Jika kau terjatuh, kau harus tetap bangkit. Jangan kau hiraukan rasa sakit. Kau harus tetap kuat, meski luka menyayat kulit. Janganlah kau menyerah, apalagi kau hentikan langkah.

Anakku, sekarang lihatlah temanmu yang sedang bermain egrang itu. Sekarang ia terlihat sudah begitu mahir menaikinya tanpa ragu. Kini, ia jarang sekali terjatuh. Sekali pun terjatuh, ia langsung bangkit tanpa sedikit pun mengeluh. Ia tampak begitu kokoh dan tangguh.

Anakku, seperti itulah kehidupan. Jangan kau anggap semuanya gampang. Tak semuanya bisa diatur hanya dengan uang. Semuanya memerlukan proses yang cukup panjang. Kau harus berjuang dari sekarang. Agar masa depanmu cemerlang.

#CG @Karawang, 14-03-2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun