Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[RTC] Sajak Sedetik

29 November 2017   03:56 Diperbarui: 29 November 2017   05:49 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.storial.co

Tak usah lama, sedetik saja. Beriku kesempatan tuk menyebut asma-Mu. Dalam sekali tarikan nafas. Izinkan mulut kotorku melantunkan kalimah suci-Mu.

Tak usah lama, sedetik saja. Izinkan ku membersihkan hati penuh noda. Hati yang selalu ku kotori iri dengki. Diselimuti buruk sangka dan kesombongan diri.

Tak usah lama, sedetik saja. Biarkan ku kembali, tuk menundukkan jiwa penuh amarah. Tuk meredam jiwa penuh angkara murka hingga berdarah-darah.  

Tak usah lama, sedetik saja. Antarku kembali ke dunia fana, penuh kilauan fatamorgana. Tuk memperbaiki raga penuh tingkah laku durjana.

Tak usah lama, sedetik saja. Izinkanku memperbaiki salatku. Izinkanku memperbanyak sedekahku. Izinkanku meluruskan niat setiap amal salehku.

Tak usah lama, sedetik saja.

#CG @Karawang, 29-11-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun