Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

GESS 2017, Langkah Awal Saya Menjadi Seorang MIE

1 Oktober 2017   22:24 Diperbarui: 1 Oktober 2017   22:44 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arena GESS Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center (Dokumentasi Pribadi)

Konferensi dan pameran pendidikan Global Educational Supplies and Solutions (GESS) Indonesia 2017 yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 27 -- 29 September 2017 sangatlah istimewa. Bagaimana tidak, lebih dari 90 pembicara atau nara sumber dari berbagai keahlian dan disiplin ilmu turut menjadi pembicara atau nara sumber di acara ini. Beberapa pembicara sudah tidak asing lagi di telinga dan mata kita. 

Sebut saja beberapa diantaranya adalah Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P., Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT,  Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd, Dr. IR-ING Ilham Akbar Habibie, dan Dr. Dino Patti Djalal. Selain mereka, ada beberapa orang Master Trainer dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan masih banyak praktisi dan ahli lainnya yang turut menjadi pembicara atau nara sumber di helatan akbar ini. Mereka memberikan materi sesuai dengan materi dan keahliannya masing-masing pada ruangan-ruangan konferensi yang telah disiapkan.

Selain konferensi, GESS 2017 ini juga berisi pameran yang diikuti oleh lebih dari 65 lembaga dan/atau perusahaan yang menampilkan berbagai produk teknologi penunjang pendidikan abad 21. Sebut saja beberapa diantaranya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenristek Dikti, Kementerian Agama, Haruka Edu, Inspira Academy, Kesaint Blanc,  Labtech International Ltd, Pudak Scientific, Ikapi, IGI, Pesona Edu, Innograph, dan Ward's Science. Selain itu, masih ada puluhan lainnya yang berpartisipasi mengisi stand pameran ini.

Acara ini didukung  dan disponsori oleh Kemendikbud, Kementerian Agama RI, Kemenristekdikti, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), ANPS, ISTE, BESA, Department for International Trade, Millennia Academy, Labtech, Google Educator Group, V2 Indonesia, White Horse Gorup, mediaguru.id, pendidikan.id, educare, dan JobStreet.com .

Kembali kepada judul tulisan ini bahwa GESS Indonesia 2017 ini merupakan langkah awal bagi saya menjadi seorang MIE, yaitu Microsoft Innovative Educator (Pendidik Inovatif Microsoft). Hal ini berawal dari keikutsertaan saya pada salah satu sesi di hari ke-3 di arena GESS ini pada tanggal 29 September 2017 yaitu di ruang Edtech in Action yang membahas tentang Minecraft pendidikan yang ada di menu komunitas di https://education.microsoft.com/. Pembicara pada sesi di Edtech in Action ini adalah Mr. Craig Hansen.

Paparan Mr. Hansen tentang Microsoft Educator Community (Dokumentasi Pribadi)
Paparan Mr. Hansen tentang Microsoft Educator Community (Dokumentasi Pribadi)
Mr. Hansen adalah Kepala Bagian Pendidikan Teknologi, Springfield International School Jakarta.  Sesi ini dibawakan oleh Mr. Hansen dengan sangat menarik dan interaktif selama kurang lebih satu jam.  Setelah mengikuti sesi ini saya resmi menjadi bagian dari komunitas pendidik Microsoft dan mendapatkan badge (lencana) dan sertifikat Certified Microsoft Innovative Educator (MIE).

Sertifikat Microsoft Innovative Educator (Dokumentasi Pribadi)
Sertifikat Microsoft Innovative Educator (Dokumentasi Pribadi)
Semoga langkah awal ini menjadi pemicu dan pemacu untuk ribuan langkah saya berikutnya untuk menjadi seorang pendidik yang kompatibel dengan era digital dan internet, yaitu pendidik abad 21.

Penulis:

Cecep Gaos, S.Pd

Guru SD Puri Artha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun