Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pertanian Berkelanjutan Agroforestri: Respon terhadap Perubahan Iklim

29 Mei 2023   07:20 Diperbarui: 29 Mei 2023   07:34 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perubahan iklim global memiliki dampak yang signifikan terhadap sistem pertanian berkelanjutan di seluruh dunia. Peningkatan suhu rata-rata, perubahan pola hujan, dan perubahan ekstrem dalam cuaca menghadirkan tantangan serius bagi keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan.

Salah satu dampak perubahan iklim adalah pergeseran pola musim. Musim tanam dan panen menjadi tidak teratur, mengganggu siklus pertanian yang telah terbiasa. Ini dapat mengakibatkan penurunan hasil panen, ketidakstabilan pasokan pangan, dan meningkatkan risiko kekurangan pangan bagi komunitas yang bergantung pada pertanian.

Perubahan iklim juga meningkatkan risiko bencana alam seperti kekeringan, banjir, dan badai. Kejadian ini dapat merusak tanaman, mengurangi produktivitas, dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi petani. Selain itu, meningkatnya suhu juga dapat meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit tanaman, yang mengancam keberlangsungan produksi pertanian.

Dalam menghadapi dampak perubahan iklim, penting untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Praktik-praktik seperti penggunaan teknik irigasi yang efisien, konservasi tanah, dan pengelolaan air yang bijaksana dapat membantu meningkatkan ketahanan pertanian terhadap perubahan iklim. Selain itu, diversifikasi tanaman dan penerapan praktik agroforestri juga dapat membantu mengurangi kerentanan terhadap perubahan cuaca yang ekstrem.

Investasi dalam riset dan inovasi pertanian juga menjadi kunci dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap suhu tinggi, kekeringan, dan penyakit dapat membantu petani menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh perubahan iklim. Teknologi digital juga dapat digunakan untuk memantau dan memprediksi kondisi cuaca, memberikan informasi yang berharga bagi petani dalam pengambilan keputusan yang tepat.

Selain itu, penting untuk memperkuat sistem pertanian berkelanjutan melalui kebijakan publik yang mendukung. Kebijakan yang mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca, penggunaan energi terbarukan, dan penerapan praktik pertanian ramah lingkungan dapat membantu memitigasi dampak perubahan iklim dalam sektor pertanian.

Dalam era perubahan iklim, sistem pertanian berkelanjutan menjadi semakin penting. Dengan menggabungkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, teknologi inovatif, dan kebijakan yang mendukung, kita dapat menjaga ketahanan pangan, mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim, dan mencapai keberlanjutan jangka panjang dalam sistem pertanian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun