Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perubahan Iklim dan Keberlanjutan Perikanan

25 Mei 2023   04:25 Diperbarui: 25 Mei 2023   04:28 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perubahan iklim merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan perikanan di seluruh dunia. Perikanan merupakan sumber kehidupan bagi jutaan orang dan juga penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Namun, perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu air laut, perubahan pola arus, dan penurunan ketersediaan makanan, telah mengganggu ekosistem perairan dan mengancam keberlangsungan perikanan.

Salah satu dampak perubahan iklim yang signifikan adalah pemutihan karang. Pemanasan global telah menyebabkan kenaikan suhu air laut yang ekstrem, yang berdampak buruk pada ekosistem terumbu karang. Pemutihan karang menyebabkan kematian massal karang, mengurangi habitat bagi berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya. Hal ini mengancam keberlanjutan perikanan yang bergantung pada keberadaan ekosistem terumbu karang yang sehat.

Selain itu, perubahan suhu air laut dan pola arus juga berdampak pada migrasi ikan. Ikan cenderung bermigrasi ke perairan dengan suhu yang sesuai untuk berkembang biak dan mencari makanan. Namun, dengan perubahan suhu air laut yang ekstrem, ikan dapat terganggu dan bermigrasi ke wilayah yang tidak biasa. Hal ini berdampak pada penangkapan ikan yang tidak terduga dan meningkatkan tekanan pada populasi ikan tertentu.

Ketersediaan makanan juga menjadi perhatian dalam keberlanjutan perikanan. Perubahan iklim telah mengubah dinamika ekosistem laut, mengurangi ketersediaan plankton dan organisme pakan lainnya. Hal ini berdampak pada rantai makanan, di mana ikan dan hewan laut lainnya kesulitan mendapatkan makanan yang cukup. Kekurangan pangan ini dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ikan dan bahkan kematian, mengancam kelangsungan populasi ikan dan ekosistem perikanan.

Untuk menghadapi tantangan ini, upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian perikanan berkelanjutan sangat penting. Pengurangan emisi gas rumah kaca dan beralih ke sumber energi terbarukan adalah langkah penting dalam mengurangi laju perubahan iklim. Selain itu, pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, termasuk pengaturan kuota penangkapan, perlindungan habitat, dan pemulihan ekosistem, juga harus menjadi prioritas.

Teknologi juga dapat membantu dalam keberlanjutan perikanan. Misalnya, penggunaan sistem pemantauan dan pemetaan secara digital dapat membantu mengidentifikasi dan mengelola zona penangkapan ikan yang berkelanjutan. Teknologi canggih seperti sistem pemantauan satelit juga dapat digunakan untuk memantau aktivitas perikanan dan mencegah penangkapan ikan ilegal.

Pendidikan dan kesadaran publik juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan perikanan. Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan perikanan dan dampak perubahan iklim, masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian. Edukasi mengenai praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan, dan pengurangan limbah plastik di laut dapat membantu mengurangi tekanan terhadap ekosistem perairan.

Kerjasama antara pemerintah, industri perikanan, dan masyarakat juga penting dalam mencapai keberlanjutan perikanan. Melalui dialog dan kolaborasi, kebijakan yang mendukung praktik perikanan berkelanjutan dapat diimplementasikan. Selain itu, membangun kemitraan dengan komunitas lokal dan pihak berkepentingan lainnya dapat meningkatkan pemahaman bersama dan dukungan untuk upaya pelestarian perikanan.

Pengembangan teknologi budidaya perikanan yang ramah lingkungan juga menjadi bagian penting dari solusi ini. Penggunaan sistem aquaponik, budidaya ikan berkelanjutan dengan memanfaatkan air limbah tumbuhan, dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada budidaya konvensional. Teknologi pemantauan lingkungan dan nutrisi juga dapat membantu petani perikanan memantau kualitas air dan memberikan nutrisi yang tepat bagi ikan.

Dalam kesimpulan, perubahan iklim memiliki dampak serius terhadap keberlanjutan perikanan. Pemutihan karang, migrasi ikan yang tidak terduga, dan penurunan ketersediaan makanan adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh sektor perikanan. Namun, dengan mitigasi perubahan iklim, pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, penggunaan teknologi, dan kesadaran publik yang meningkat, kita dapat menjaga keberlanjutan perikanan dan melindungi ekosistem perairan untuk generasi mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun