Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim

23 Mei 2023   13:05 Diperbarui: 23 Mei 2023   13:16 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penggunaan lahan yang berkelanjutan menjadi salah satu kunci dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Bagaimana kita menggunakan dan mengelola lahan dapat mempengaruhi emisi gas rumah kaca, penyerapan karbon, dan keberlanjutan ekosistem. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya penggunaan lahan yang berkelanjutan dan bagaimana hal tersebut dapat membantu dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Pertama, praktik pertanian berkelanjutan dapat memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan, seperti pertanian organik dan rotasi tanaman, dapat mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia serta memperbaiki kualitas tanah. Selain itu, kebun-kebun agroforestri yang menggabungkan tanaman pohon dengan tanaman pertanian dapat meningkatkan penyerapan karbon dan memperkuat ketahanan ekosistem.

Kedua, pelestarian hutan dan penghijauan juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim. Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon alami yang signifikan dan membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Melindungi hutan yang ada dan melakukan restorasi hutan yang telah terdegradasi adalah langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penyerapan karbon.

Selain itu, praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan, seperti pengelolaan lahan basah dan rehabilitasi lahan yang terdegradasi, juga dapat membantu dalam mitigasi perubahan iklim. Lahan basah berperan penting dalam menyimpan karbon dan mempertahankan keanekaragaman hayati. Sementara itu, rehabilitasi lahan yang terdegradasi melalui penghijauan dan pemulihan vegetasi dapat meningkatkan kapasitas lahan untuk menyerap karbon.

Penggunaan lahan yang berkelanjutan juga melibatkan praktik pengelolaan limbah yang tepat. Limbah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk pertanian organik, mengurangi penggunaan pupuk kimia. Selain itu, pengelolaan limbah padat yang efisien dan pengurangan emisi gas rumah kaca dari limbah juga penting dalam mitigasi perubahan iklim.

Perencanaan perkotaan yang berkelanjutan juga berperan dalam penggunaan lahan yang berkelanjutan. Pengembangan kota yang kompak dengan transportasi publik yang efisien dapat mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca dari kendaraan pribadi. Selain itu, penghijauan kota dan peningkatan ruang terbuka hijau dapat membantu mengurangi panas perkotaan dan meningkatkan kualitas udara.

Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga penting dalam mendorong penggunaan lahan yang berkelanjutan. Diperlukan kebijakan yang mendukung praktik berkelanjutan, insentif bagi petani dan pengusaha yang mengadopsi teknik pengelolaan la

han yang ramah lingkungan, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan lahan yang berkelanjutan dalam mitigasi perubahan iklim.

Dalam kesimpulannya, penggunaan lahan yang berkelanjutan adalah strategi penting dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, pelestarian hutan, pengelolaan lahan yang berkelanjutan, pengelolaan limbah yang tepat, perencanaan perkotaan yang berkelanjutan, dan kerjasama yang kuat, kita dapat memainkan peran aktif dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan planet ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun