[caption id="attachment_144821" align="aligncenter" width="623" caption="Kopdar Kompasiana @ Ekalokasari Plaza"][/caption]
Hari Minggu tgl 20 11 2011 kemarin, beberapa Kompasianer berkumpul di Ekalokasari Plaza dalam rangka “Kopdar Kompasiana”. Selain ingin bertemu mbak Tyas, kompasianer yang pernah menetap di Suriah, penggagas acara yaitu mas Erick Gafar ingin memberitahu sesuatu yang berkenaan dengan pengumpulan buku bekas.
Saya meninggalkan rumah tepat pukul 12 siang bersama Wortel langsung meluncur ke Mal Pejaten Village untuk menumpang di mobil mbak Aulia Gurdi yang berencana ikut kopdar juga. Ternyata selain saya dan Wortel, ada mas Choirul Huda, mbak Yayat, mbak Ve Rayesha, mbak Indri Permatasari dan juga babeh Helmi yang berniat pergi barengan ke Bogor.
Kebetulan saya baru pertama kali bertemu dengan mbak Aulia namun dalam perjumpaan kemarin, kami seperti sudah saling mengenal lama demikian juga dengan mbak Indri, mbak Ve dan mas Huda. Perjalanan ke Bogor akhirnya menjadi perjalanan yang seru banget karena semua asyik mengobrol tentang situasi terkini di Kompasiana tercinta. Saya, mbak Yayat dan babeh Helmi yang sudah cukup lama tidak bertemu menjadikan momen tersebut ajang temu kangen juga. Pokoknya ramai banget deh, semua ikut nimbrung di setiap topik yang sedang hangat dibicarakan di Kompasiana.
Wortel sempat cemburu karena tidak menjadi pusat perhatian mamanya lagi dan beberapa kali berteriak untuk diperhatikan namun untung si nducil ini bisa dijinakkan dengan buku mewarnai dan satu set crayon juga satu bungkus cemilan favoritnya, chips kentang rasa rumput laut.
Kami meninggalkan Mal Pejaten Village sekitar pukul 13.00 dan tiba di Plaza Ekalokasari sekitar 15.00. Mas Erick langsung menjemput di lobby karena bolak-balik dihubungi melalui telefon untuk memberikan arah dan patokan menuju tempat kopdar.
Kopdar diadakan di area food court yang lumayan ramai namun karena mas Erick cukup mengenal mal tersebut, kami bisa berkumpul dengan menggabungkan beberapa meja. Saya langsung bersalaman dengan mbak Tyas yang ayu dan ramah kemudian ada pak Arifin Basyir, om Zuragan Qripix, mbak Aryani, mas Harris Maulana, pak Farid Muadz Basakran dan istri juga mbak Santi Pandanwangi.
Kemudian datang mas Arif B Santoso yang sepertinya baru kembali dari area merokok lalu mas Nur Al Quds dan semakin ramai dengan Suri, mbak Dessy, Gugun, mas Hazmi Srondol, pak Hendi dan mbak Dina. Saya senang sekali karena bukan saya sendiri yang membawa anak di acara kopdar kemarin sehingga ada meja tersendiri untuk anak-anak untuk saling berkenalan.
Acara dibuka oleh mas Erick kemudian mbak Tyas yang pemalu mengucapkan terimakasih dan merasa senang sekali karena ada yang mau datang jauh-jauh untuk memperkokoh pertemanan. Lalu kesempatan bicara dikembalikan ke mas Erick yang membahas tentang sumbangan buku dari Kompasianer yang juga selebritis dan penggiat sosial, mbak Melanie Subono dan harapannya agar Kompasianer lainnya mau berpartisipasi menyumbangkan buku-buku bekas untuk mereka yang membutuhkan. Akhirnya setelah berdiskusi cukup hangat mas Hazmi mengemukakan ide bagaimana jika buku-buku yang terkumpul digabung dengan suatu gerakan yaitu "Gerakan Indonesia Mengajar" yang saat ini sedang fokus untuk pendidikan di Papua.
Pembicara beralih ke babeh Helmi yang sangat setuju jika setiap kali kopdar itu harus ada hal lain yang bermanfaat diagendakan di dalamnya. Setelah diingatkan mas Arif bahwa kita pernah melakukan kegiatan yang sama sebelumnya maka disepakati agar buku-buku yang sudah terkumpul dijadikan satu dengan buku-buku dari mbak Melanie. Dengan demikian penerimaan sumbangan buku lama yang masih layak kondisinya dan bemanfaat bagi pembaca tetap dibuka dan nantinya jika memungkinkan akan difasilitasi oleh mas Hazmi untuk diikutkan dalam “Gerakan Indonesia Mengajar”.
Acara kopdar ditutup menjelang Magrib meskipun beberapa Kompasianer tidak bisa mengikuti acara hingga selesai namun diharapkan pertemuan kemarin dapat bermanfaat bagi semua yang sudah meluangkan waktunya untuk mempererat silaturachim dengan teman-teman di dunia maya kemarin.
Terimakasih buat mas Erick yang mau direpotkan untuk menjadi host acara kopdar ini, mbak Tyas yang ikut sibuk membawa makanan yang unik seperti buah zaitun, kurma dan coklat untuk dinikmati bersama juga tandamata tasbih yang dibagikan menjelang pulang, mbak Aulia yang memberikan tumpangan mobilnya sampai tergeser duduk di belakang dan juga semua Kompasianer yang datang kemarin.
Saya senang sekali karena saya perhatikan di grup kecil kemarin selain ada emak-emak, babeh-babeh gaul juga ada high quality jomblo(s) yang bisa dikatakan semuanya mewakili berbagai Kompasianer yang aktif saat ini. Meskipun berbeda-beda aliran (hadeuh istilahnya berat banget yak?) namun semua memiliki perhatian dan keprihatinan yang sama terhadap beberapa kasus yang sedang bergulir di Kompasiana.
Tidak menyesal deh, saya sudah bela-belain ke Bogor membawa si nducil untuk bertemu mereka semua. Sampai bertemu kopdar berikutnya :)