Mohon tunggu...
Nirmala Fitriyana
Nirmala Fitriyana Mohon Tunggu... Ilmuwan - ?

bingunggg

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review Buku "Islam, Kepemimpinan, dan Seksualitas"

12 November 2019   23:26 Diperbarui: 12 November 2019   23:35 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buku Obor - karya Neng Dara Affiah

IDENTITAS BUKU

Judul                    : Islam, Kepemimpinan, dan Seksualitas

Penulis                : Neng Dara Affiah

Penerbit              : Yayasan Obor Indonesia

Tahun Terbit     : 2017

Tebal Buku         : xxi + 200 hlm

Dimensi               : 14,5 x 21 cm

            Buku yang ditulis oleh Neng Dara Affiah ini berisikan tiga pokok utama pembahasan seperti yang disebutkan dijudulnya, yaitu tentang kepemimpinan perempuan, seksualitas perempuan serta bagaimana perempuan di mata Islam dan negara. Dalam bagian belakang buku disebutkan bahwa buku ini merupakan rekaman dan catatan jejak gerakan perempuan Indonesia dengan penanda Era Reformasi. Buku ini dapat dikatakan sebagai kumpulan atas tulisan-tulisan mengenai respon atas isu sosial mengenai hak-hak perempuan pada renang waktu 1998-2016. Dari tiga bab inti pembahasan buku ini, saya akan memilih untuk mereview bab kedua yaitu tentang Islam dan seksualitas perempuan. Namun, sebelum menuju ke pembahasan tersebut, secara singkat saya akan menuliskan sedikit tentang apa yang dibahas di dalam bab satu.

            Seperti yang disebutkan di awal, bab satu membahas tentang Islam dan Kepemimpinan Perempuan. Konsep tentang kepemimpinan perempuan dalam Islam dilandasi dengan ajaran Islam dimana semua manusia dipandang secara setara tidak membeda-bedakan berdasarkan kasta, ras, bahkan jenis kelamin. Orang yang menangkap kebenaran Islam pertama merupakan seorang perempuan yaitu Khadijah. Beliau lah yang meyakinkan Rasulullah bahwa ia harus menyampaikan ajaran Islam. Dan dalam sejarahnya dicatat bahwa, ada perempuan-perempuan lain yang memiliki peran penting di dalam Islam, seperti Aisyah yang menjadi ahli ilmu agama Islam dan ahli sastra, serta Fatimah, anak Rasulullah yang memiliki mental yang kuat dan hidup dalam kesahajaan.

            Makna kepempinan yang ada di dalam konsep dasar Islam ini bukan hanya seseorang yang memimpin suatu hal untuk orang lain. Melainkan secara lebih luas, dimana manusia pada dasarnya memiliki tanggung jawab untuk dirinya sendiri yang harus diemban dan dilaksanakan penuh amanah. Ajaran Islam tidak pernah membatasi perempuan menjadi pemimpin, tetapi perempuan yang menjadi pemimpin di kalangan umat Islam jumlahnya masih sangat terbatas. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah adanya pemahaman yang salah kaprah tentang ajaran Islam. Selain itu, adanya ego kolektif masyarakat muslim yang melanggengkan nilai-nilai patriarki.

            Selanjutnya pembahasan pokok yang ingin saya sampaikan tentang buku ini ada di bab dua, Islam dan Seksualitas Perempuan. Bab ini terdiri dari empat sub bahasan, pertama, perkawinan dalam perspektif agama-agama. Menurut tafsir-tafsir agama fungsi dari perkawinan adalah untuk menciptakan ketentraman dan kedamaian di antara dua orang anak manusia: laki-laki dan perempuan. Dimana ada aturan bahwa perempuan cenderung ditempatkan sebagai penjaga "gawang" dalam rumah tangga untuk mendampingi suami. Perkawinan juga dianggap sebagai cara untuk menghindari praktik zina.

Dan pembahasan terakhir dalam sub bab yang pertama ini adalah perkawinan antar agama. Dimana dalam pandangan Islam, pada awalnya ada beberapa ahli agama yang berpandangan bahwa tidak apa-apa bagi laki-laki muslim menikah dengan perempuan non-muslim karena perempuan dipandang sebagai mahluk yang mudah dipengaruhi dan goyah sehingga nantinya sang suami dapat mengajak istri dan anaknya untuk memeluk Islam. Namun seiring berjalannya waktu, sejumlah ahli fikih yang awalnya membolehkan akhirnya meninjau kembali pandangannya karena dibuktikan bahwasanya anak akan cenderung ikut kepada agama sang ibu karena ikatan emosional yang lebih kuat.

Kedua, perkawinan poligami di dunia Islam dan di Indonesia. Bahasan sub bab ini berupa penelusuran tentang bagaimana Islam memandang poligami dengan menelusuri latar sosial tradisi perkawinan Arab pra-Islam yang sedikit banyak berpengaruh pada tradisi perkawinan Islam dan menyelami latar belakang sosial apa yang membuat munculnya poligami serta implikasi apa saja yang ditimbulkan dari poligami terhadap perempuan. Ketiga, jilbab dan seputar aurat perempuan. Sub bahasan ini berisikan tentang penjelasan awal mula mengapa ada perbedaan aurat perempuan dan laki-laki dan juga perbedaan jilbab tidak hanya Indonesia dengan Arab tetapi juga perbedaan antar daerah-daerah di Indonesia. Terakhir, keempat, pembahasan sub bab ini mengenai perkawinan dan kontrol atas seksualitas perempuan: mengenal pemikiran Ziba Mir-Hosseini. Secara singkat, sub bab terakhir memiliki pembahasan mengenai berbagai macam hukum Islam, serta negara dan kontrolnya atas perempuan.

            Bab terakhir dari buku Neng Dara Affiah bertemakan Perempuan, Islam, dan Negara. Isi dari bab ini kurang lebihnya mencakup kasus-kasus tentang perempuan yang berhubungan dengan negara yang terjadi di Indonesia seperti masalah feminisme dan pelembagaannya di Indonesia. Dimana disebutkan bahwa feminisme dan Islam merupakan teori yang menjembatanai kesenjangan antara konsepsi keadilan yang mempengaruhi dan menopang penafsiran domian terhadap syariah dan HAM. Selain itu ada tentang gerakan perempuan dalam pembaruan pemikiran Islam, organisasi kekerasan dan teror rahim, peran pria dalam perjuangan hak-hak perempuan, keperawanan (virginitas) dalam perspektif Islam, dan pembahasan tentang inses (incest) dalam perspektif agama-agama.

            Buku ini memiliki pengertian yang sangat lengkap mengenai segala hal tentang perempuan dalam perspektif Islam namun tidak hanya penjelasannya saja tetapi dibarengi dengan kasus-kasus yang ada di Indonesia sehingga pembaca akan dengan sangta mudah memahami dan dapat memiliki gambaran secara langsung tentang apa yang dijelaskan di dalam buku ini. Maka dari itu, seperti yang disebutkan juga di dalam buku bahwa buku ini sangat memberi manfaat seluas-luasnya, tidak hanya bagi kaum perempuan saja tetapi juga laki-laki, serta paling utamanya sangat memberi manfaat bagi mereka yang melakukan studi gerakan perempuan di Indonesia.

Oleh    :

Nirmala Fitriyana

11181110000025 / Sosiologi 3A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun