Mohon tunggu...
Catur Nurrochman Oktavian
Catur Nurrochman Oktavian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kembali Kerja, Kerja, dan Kerja Usai Asian Games

2 September 2018   12:20 Diperbarui: 2 September 2018   12:28 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Minggu, 2 September 2018, perhelatan olahraga terbesar di Benua Asia akan ditutup secara resmi. Asian Games yang berlangsung sejak 18 Agustus 2018, di Jakarta dan Palembang, sukses dihelat Indonesia selaku tuan rumah.

Apresiasi sebesar-besarnya sangat layak diberikan kepada seluruh pihak penyelenggara yang bekerja keras siang dan malam mensukseskan perhelatan ini.

Pemerintah pusat, Inasgoc, Kemenpora, pemrov DKI, Pemrov Sumsel, TNI, Polri, KOI, dan seluruh pihak yang bersinergi telah menorehkan sejarah dan membuktikan secara nyata tagline "Kerja Kita, Prestasi Bangsa".

Prestasi membanggakan pun ditunjukkan para atlet yang telah berlatih keras dan bertanding dengan semangat baja mengharumkan nama bangsa dan mengibarkan merah putih di setiap even pertandingan.

Terbukti capaian 31 mendali emas dan mendudukkan Indonesia di peringkat keempat perolehan mendali.

Capaian ini menjadi prestasi terbaik Indonesia selama mengikuti Asian Games. Tentu semua anak bangsa akan berbangga hati.

Capaian prestasi dan kesuksesan penyelenggaraan kali ini harus menjadi cambuk kita semua agar terus bekerja keras dan bersatu padu untuk kepentingan bangsa dan negara. 

Asian Games usai sudah. Tetapi kerja keras kita tidak boleh berhenti. Di tahun mendatang, telah menanti pesta olahraga lain yang harus kita ramaikan dan sukseskan bersama.

Kerja keras dan persatuan sesama anak bangsa seusai Asian Games kembali diuji di tahun depan, yaitu di ajang pesta demokrasi pilpres dan pileg. Perbedaan politik yang ternyata dapat lebur dan disatukan di ajang pertandingan olahraga akan diuji kedewasaannya di tahun politik 2019.

Selain itu, kerja keras membangun infrastruktur demi kesejahteraan rakyat juga harus berlanjut siapa pun presidennya.

Kerja keras tim ekonomi kita dalam membendung keperkasaan dollar yang pekan ini telah mencapai 14.700 rupiah, juga harus berlanjut dan dibantu oleh semua pihak.

Tunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong seperti terlihat di ajang Asian Games. Jadikan semangat kebersamaan dan kerja keras mensukseskan Asian Games kali ini di semua bidang kehidupan bangsa.

Hal tersebut, niscaya berdampak positif bagi kemajuan bangsa ini di masa mendatang.

Jadikan Asian Games sebagai momentum kebangkitan bangsa Indonesia agar lebih berdikari dan percaya diri dalam menghadapi semua masalah bangsa. 

Usai penutupan nanti, kerja keras kita belumlah berhenti. Sekadar beristirahat, menarik napas sejenak sih boleh-boleh saja, tetapi harus diingat bahwa tantangan dan permasalahan di depan kita telah menunggu dan membutuhkan perhatian serta penanganan untuk diselesaikan.

Semua problem yang dihadapi tentu akan dapat diselesaikan jika kita mengedepankan semangat kebersamaan, gotong royong, dan kerja keras seperti semangat yang ditunjukkan ketika Asian Games.

Berhenti caci maki, berhenti saling hujat, berhenti fitnah/hoaks, berhenti berbangga dan berpuas diri. Jadi, seusai Asian Games, kita kembali kerja, kerja, dan kerja untuk bersama-sama membangun bangsa.

Jakarta, 2 September 2018

Catur Nurrochman Oktavian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun