Mohon tunggu...
Catur Nurrochman Oktavian
Catur Nurrochman Oktavian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi Tanpa Friksi

19 Agustus 2018   19:59 Diperbarui: 19 Agustus 2018   20:17 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Literasi sedang bergeliat dua tahun terakhir ini. Gempanya sebenarnya sudah terasa bahkan sejak satu dekade lampau. Goyangan terbesarnya memang baru dirasakan beberapa tahun belakangan dan tidak merusak bahkan membangun.

Imbasnya di Jawa Barat pun banyak bermunculan beragam komunitas literasi secara mandiri maupun yang difasilitasi oleh birokrasi. Sebut saja Komunitas KAGUM di Bogor, KPLJ di Bandung, Kreasi di Bekasi, dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan gerakan literasi yang berasal dari Organisasi Profesi? Tentu ada, bahkan sejak lama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memiliki Asosiasi Guru Penulis (AGP) yang terbentuk dari tingkat pusat, provinsi, hingga Kabupaten.

Di Bogor, terlebih dulu telah terbentuk Ikatan Guru Penulis (IGP) PGRI sebagai anak lembaga dari PGRI Kab.Bogor. IGP sebagai bagian dari APKS PGRI terbentuk sejak pertengahan tahun 2017 dan telah mengadakan berbagai kegiatan workshop literasi. Bahkan anggotanya telah banyak yang menghasilkan buku. Jadi dapat dibilang PGRI gudangnya para penulis.

Mungkin selama ini potensinya masih berserak, dan belum terwadahi secara khusus. Namun dengan adanya Asosiasi Guru Penulis (AGP) tingkat nasional -- diketuai oleh Ibu Dr. Siska dari Bogor-- hingga AGP daerah diharapkan para penulis handal PGRI dapat terwadahi kreativitasnya dan terfasilitasi dengan baik.

Di dalam PGRI, sesungguhnya sangat kaya memiliki sumber daya manusia potensial yang dapat menjadi narasumber. Jadi jika PGRI akan mengadakan pelatihan menulis bagi para anggotanya, untuk apa mengambil narasumber dari luar organisasi?  

Saya selaku salah satu pengurus AGP PGRI agak sedih dan miris melihat para penulis handal PGRI di Jawa Barat justru berkiprah di luar daerahnya sementara itu di daerahnya sendiri mengadakan kegiatan dengan mendatangkan narasumber yang notabene bukan anak kandung PGRI. Ada apa ini?

Saya berikan sedikit contoh, sahabat saya Dudung Nurullah Koswara (DNK) penulis handal yang sudah tidak terhitung tulisannya di harian Pikiran Rakyat, Radar Sukabumi, dan lain-lain. Buku karyanya juga sudah banyak diterbitkan. Saya lihat kiprahnya di bidang literasi tidak diragukan. Bahkan beberapa hari lalu kang DNK bersama kang Caca Danuwijaya baru saja diundang PGRI Provinsi Lampung mengisi kegiatan pelatihan ToT Guru menulis.

Di Cirebon kita dapat menjumpai Kang Zain, guru penulis yang anak kandung PGRI. Tulisannya di berbagai media lokal Cirebon sudah tidak terhitung lagi. Di Bekasi, ada Kang Dudung Abdul Qodir yang begitu semangat menggerakkan literasi.

Di Jakarta, ada Om Jay yang terkenal juga sebagai Blogger nasional yang sekarang aktif menggairahkan literasi di PGRI, dan masih banyak lagi para penulis anak kandung PGRI yang dapat diberdayakan untuk membangun organisasi profesi yang kita cintai bersama melalui bidang literasi.

Agar literasi di PGRI bersemi asri dan tidak menimbulkan friksi di kalangan anggota maka sebaiknya para pengurus dapat memaksimalkan potensi di dalam organisasi sendiri. Solidaritas mari kita tingkatkan agar marwah organisasi kita selalu terjaga. Literasi bukan untuk friksi, tetapi untuk menjaga hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun