Mohon tunggu...
catherine HarfannySirait
catherine HarfannySirait Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA UNIB

PERCAYA DIRI TANPA TAKUT GAGAL, JIKA GAGAL COBA LAGI

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pembuatan POC Limbah Kulit Salak sebagai Penunjang Pertanian Organik

26 Maret 2020   13:50 Diperbarui: 26 Maret 2020   14:08 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemupukan mempunyai fungsi penting bagi tanaman karena terdapat hubungan erat antara karakter pertumbuhan tanaman dengan beberapa macam unsur hara tertentu Diharpakan dengan adanya pemupukan maka dapat mempercepat laju pertumbuhan dan nutrisi pada tanaman dapat terpenuhi.  Jenis pupuk ada 2 macam, pupuk organik dan anorganik. Contoh pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah dan lain sebagainya.

Pupuk Organik cair saat ini sedang menjadi trend dikalangan masyarakat dikarenkan pupuk organik cair selain ramah lingkungan juga sangat mudah diaplikasikan ke tanaman  serta sangat mudah proses pembuatannya. Jadi siapapun boleh mencoba dan menerapkan baik pemula maupun petani.

Pupuk Organik Cair dari Limbah kulit salak ini mulai diterapkan di Daerah Jogjakarta tepatnya di Sleman,Magelang dan beberapa kawasan perkebunan salak lainnya. Awalnya para petani memanfaatkan limbah kulit salak karena sangat banyak kulit salak yang terbuang sia-sia dan membuat kawasan menjadi kotor sehingga petani memiliki inisiatif untuk mengolahnya menjadi pupuk. Dan akhirnya sudah terbukti bahwa limbah kulit salak dapat mempercepat pertumbuhan salak serta membuat rasa salak pondoh terasa lebih manis.

Alasan lain limbah salak dijadikan Pupuk Organik Cair adalah karena limbah kulit salak ini sangat mudah terurai. Untuk bisa menjadi POC pengolahan Limbah salak menggunakan EM4. EM4 merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan yang berasal dari alam Indonesia, bermanfaat bagi kesuburan tanah, pertumbuhanan dan produksi tanaman serta ramah lingkungan. EM4 mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri Asam Laktat (Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosentetik (Rhodopseudomonas Sp),Actinomycetes Sp, Streptomyces SP dan Yeast (ragi) dan Jamur pengurai selulose, untuk memfermentasi bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar tanaman. Teknologi EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang, dan telah diterapkan secara luas di negara-negara lain di seluruh dunia, seperti Amerika, Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Srilanka, India, Pakistan, Selandia Baru, Australia dan lain-lain. Selain untuk Pertanian kini tersedia untuk EM4 Peternakan, EM4 Perikanan dan EM4 Pengolahan Limbah dan Toilet

Cara membuat POC dari limbah kulit salak adalah kulit salak dikumpulkan dan dibuat dalam sebuah ember dan tong besar kemudian diberikan EM4 sebanyak 3 tutup botol serta air secukupnya dan diaduk merata kemudian ditutup. Lakukan pengadukan sekali seminggu dan dicek agar suhu dan temperatur dapat terjaga. Pastikan tidak ada lubang atau sirkulasi udara didalamnya karena akan membuat pupuk organik tersebut terkontaminasi

Contoh tanaman yang bisa dipupuk dengan pupuk organik kulit salak juga sangat beragam. Bisa tanaman salak, kopi, kakao dan beberapa tanaman industri lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun