Mohon tunggu...
Catherin YMT
Catherin YMT Mohon Tunggu... Bankir - Female

An INFP Woman*Chocoholic*Pink Lover*Potterhead*Book Worm* Central Banker - Economic Analyst Email: catherinymt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Preferensi Cara Berkomunikasi: Calling Vs Texting

25 Juli 2019   18:56 Diperbarui: 25 Juli 2019   19:03 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi memang benar-benar merubah banyak aspek dalam kehidupan kita. Sejak munculnya era telepon genggam, orang mulai terbiasa berkomunikasi melalui pesan singkat. Layanan SMS (Short Message Service) menjadi cara baru dalam berkomunikasi dua arah tanpa harus berbicara secara langsung seperti halnya telepon.

Perkembangan berikutnya semakin pesat lagi dengan munculnya era telepon pintar (smartphone) yang dirajai oleh Blackberry. Fitur BBM (Blackberry Messenger) menjadi pilihan mayoritas orang untuk berkomunikasi. Semakin berkurang lagi orang yang melakukan panggilan telepon. Mereka lebih memilih untuk mengetikkan pesan daripada mengatakannya secara verbal di telepon.

Saat ini, aplikasi What's App dan Line adalah dua platform yang paling banyak digunakan orang untuk berkomunikasi. Penggunaannya yang praktis namun memungkinkan untuk berkirim pesan dalam banyak format (teks, gambar, suara), bahkan dokumen, agaknya sedikit demi sedikit telah menggantikan surat elektronik (email).

Perubahan cara berkomunikasi tersebut ternyata juga membawa perdebatan tersendiri di kalangan pengguna smartphone. Karena ternyata ada dua kelompok besar yang berbeda preferensi dalam cara berkomunikasi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang lebih senang berkomunikasi secara verbal melalui panggilan telepon (calling). Sedangkan yang satunya lagi lebih memilih berkirim pesan lewat tulisan (texting).

Kedua kelompok tersebut memiliki alasan tersendiri mengapa memilih preferensi tersebut. Kelompok pro calling berpendapat bahwa intonasi suara merupakan komponen yang sangat penting dalam berkomunikasi. Dengan berbicara dan mendengarkan suara lawan bicaranya secara langsung, kita dapat menangkap maksud yang ingin disampaikan dengan lebih akurat. 

Sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman (miskomunikasi). Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa dengan calling, kita bisa langsung mendapatkan tanggapan segera tanpa harus menunggu. Berbeda dengan texting dimana pesan yang kita kirimkan belum tentu dibaca dan dibalas saat itu juga.

Kelompok pro texting juga tidak mau kalah. Mereka juga punya alasannya sendiri. Bagi mereka texting adalah cara yang sopan dan lebih menghargai lawan bicara. Texting dianalogikan sebagai ketukan di pintu saat kita bertamu. Sedangkan calling adalah seperti mendobrak masuk secara paksa. Texting memberi keleluasaan waktu bagi lawan bicara untuk berpikir dan menanggapi pesan yang kita kirimkan. 

Perkara miskomunikasi yang ditimbulkan oleh ketiadaan intonasi suara, dapat digantikan  oleh emoji-emoji yang menggambarkan ekspresi kita saat itu. Selain itu, berkomunikasi melalui aplikasi seperri What's App juga memungkinkan untuk mengirimkan gambar atau foto tanpa perlu mengeluarkan effort untuk mengetikkannya. Tinggal jepret saja lalu kirimkan.

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu termasuk ke dalam kelompok calling? Atau seperti saya, yang jauh lebih menyukai texting. Dengar-dengar sih katanya orang introvert memang lebih suka texting, karena mereka tak perlu mengalami ketidaknyamanan karena harus berbicara secara langsung. Dan benar, saya memang orang introvert.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun