Mohon tunggu...
Catherin YMT
Catherin YMT Mohon Tunggu... Bankir - Female

An INFP Woman*Chocoholic*Pink Lover*Potterhead*Book Worm* Central Banker - Economic Analyst Email: catherinymt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Transformation: The Spirit of Power Rangers"

3 November 2017   10:18 Diperbarui: 3 November 2017   11:38 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.desktopbackground.org

Waktu masih kecil dulu, saya ingat ada satu serial superheroyang terkenal dan disukai oleh anak-anak saat itu. Ceritanya tentang enam orang remaja biasa yang terpilih untuk menjadi pahlawan pembasmi kejahatan.  Dengan kostum beraneka warna mereka menggunakan kekuatan super yang mereka miliki untuk membasmi musuh berupa monster-monster yang mengacaukan kedamaian kota. 

Bila monster yang dihadapi semakin kuat dan menjadi monster raksasa, maka mereka pun bersatu padu dan menggabungkan kekuatan untuk mengendalikan sebuah robot untuk menghadapi musuhnya. Bila kamu seumuran dengan saya, pasti kamu sudah dapat menebaknya. Ya, saya sedang bercerita tentang "Power Rangers". Walaupun mungkin terkesan jadul, tapi rasanya ada banyak filosofi tentang transformasi yang bisa kita pelajari dari serial tersebut.

Para anggota Power Rangers merupakan sekumpulan remaja biasa yang akhirnya diberikan kemampuan super untuk menghadapi musuh. Untuk dapat mengeluarkan kemampuan super tersebut, para ranger harus bertransformasi ke bentuk yang berbeda. Sesaat sebelum berganti rupa, para ranger akan meneriakkan, "Saatnya Berubah!!!", dan seketika merekapun berubah menjadi superhero yang mampu menghadapi musuhnya. Yang menarik adalah, para ranger tidak memakai kostum yang seragam untuk bisa menjadi satu kesatuan.

Mereka masing-masing tetap memiliki warna dan ciri sendiri-sendiri. Ada ranger hijau, merah, kuning, biru, pink dan hitam.  Setiap orang memiliki kekuatan yang berbeda. Saat musuh semakin besar atau semakin kuat, para ranger akan menggabungkan diri menjadi sebuah robot besar. Ada yang menjadi tangan, kaki, kepala, dan badan robot tersebut. Biasanya setelah bergabung, monster sebesar apapun akan dapat dikalahkan.

Apa hubungannya dengan transformasi yang sedang kita lakukan?

Hmm..sepertinya ada beberapa hal menarik yang bisa kita contek dari cerita para ranger tersebut. Yang pertama adalah fakta bahwa para ranger tadinya adalah orang-orang biasa dengan kemampuan yang biasa-biasa saja. Mungkin kita masing-masing pun sebagai pegawai sering memandang diri kita sendiri sebagai orang biasa dengan kemampuan biasa-biasa saja.

 Siapalah saya ini? Apa sih yang bisa saya lakukan untuk institusi ini? Memangnya saya bisa apa? Biarlah perubahan dilakukan oleh orang-orang yang "besar" dan "hebat" saja. Dari kisah para ranger kita belajar bahwa "orang biasa" pun bisa menjadi bagian dari sebuah kekuatan besar, asal mau berubah.

Yang kedua, perubahan bukan berarti harus menghilangkan jati diri dan menjadi sosok yang seragam agar dapat bahu-membahu menjadi satu kesatuan. Para ranger saat berubah tetap memiliki "warna" dan ciri khas mereka masing-masing. Tetapi bukan berarti perbedaan tersebut membuat mereka menonjolkan ego mereka dan berusaha tampil mencolok sendirian. 

Justru mereka menggunakan kekuatan mereka yang berbeda-beda itu untuk saling melengkapi. Pun seperti kita, setiap individu di berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, kemampuan dan talenta yang berbeda. Tapi kita disatukan dalam suatu wadah institusi yang besar ini bukan untuk dijadikan "seragam". Kita tetap dapat memberikan warna yang berbeda dengan ciri khas kita masing-masing tanpa harus berusaha untuk menjadi mencolok dan saling berkompetisi. Kita diharapkan mampu memberikan potensi terbaik kita demi tercapainya tujuan dari institusi ini.

Yang ketiga, perubahan harus senantiasa dilakukan untuk menghadapi tantangan yang semakin besar dan semakin kuat. Musuh para ranger pada awalnya mungkin masih berupa monster-monster kecil yang mungkin bisa dikalahkan dengan kekuatan transformasi yang pertama. Akan tetapi yang namanya musuh biasanya juga akan bertransformasi menjadi bentuk yang lebih kuat dan lebih hebat dari sebelumnya. 

Saat musuh menjadi monster raksasa, para ranger harus melakukan transformasi yang kedua, menjadi bentuk yang lebih besar untuk dapat mengimbangi kekuatan musuh. Institusi kita ini pun demikian. Tantangan yang dihadapi semakin hari semakin besar dan beragam. Kekuatan yang dimiliki saat ini sepertinya masih belum cukup untuk menghadapi hal tersebut. Saat tantangan di depan semakin hebat, sepatutnya kita harus melakukan transformasi yang berkelanjutan agar tidak terkalahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun