Mohon tunggu...
Rainy Yusuf
Rainy Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Hobby

Mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Wajah Kita dalam Cerita

20 Oktober 2020   07:54 Diperbarui: 20 Oktober 2020   10:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Baiklah kita tinggalkan dulu hingar-bingar pilkada dan demo menolak UU Ciptaker.

Mari menonton dua film sambil membaca buku bersama saya. Kalau malah bingung ya tinggal pilih salah satunya. Tapi judul film dan buku saya yang tentukan, ya.

Pernah nonton film India berjudul Nayak yang dibintangi aktor Anil Kapoor? Itu film lama yang rilis tahun 2001. Kalau belum nonton, bolehlah cari di youtube. Ada tu yang substitle Indonesia.

Film itu berkisah tentang seorang reporter bernama ShivajiRao yang ditantang untuk menjadi perdana menteri dalam sehari. Dalam salah satu wawancara dengan Sang Perdana Menteri, Shiva (panggilan tokoh) justru membuka borok pemerintahan. Dari situlah tantangan itu bermula.

Malangnya (atau beruntung?) justru Shiva berhasil memperbaiki sistem pemerintahan dalam sehari. Bahkan memenjarakan seluruh pejabat termasuk Sang Perdana Menteri. Masyarakat merasa senang dan sangat mencintai Perdana Menteri Sehari itu.

Dalam cerita tentu saja Shiva menjadi bulan-bulanan Sang Perdana Menteri yang tentu masih memiliki banyak koneksi dan dukungan. Suatu ketika Shiva berlumur lumpur setelah dihajar oleh para begundal, datang ke sebuah pasar. Pemilik kedai mengenali Perdana Menteri Sehari mereka yang dapat membersihkan sistem pemerintahan  dalam sehari itu. Tak mendapatkan air untuk membersihkan Shiva, mereka justru menuangkan susu murni untuk memandikannya. Adegan ini diperlambat untuk mendapatkan sensasi rasa cinta masyarakat pada pemimpin yang dicintainya. Apapun mereka berikan.

Film kedua adalah film Indonesia lawas era 80-an yang dibintangi alm. Didi Petet. Film ini berkisah tentang aktivis mahasiswa yang kehilangan jati diri dan semangat perjuangannya setelah ikut duduk di kursi pemerintahan. Bahkan menjadi berseberangan pendapat dan pandangan dengan teman-teman seperjuangannya.

Aktivis yang sangat dibanggakan kawan-kawannya di masa perjuangan melengserkan pemerintahan yang dianggap tak adil dulunya itu, justru menjadi oportunis sejati.Ya, judulnya Gema Kampus 66. 

Udah pernah nonton kedua film ini? Baguslah.. Jadi spoiler-nya cukup segitu aja 

Buku yang mau dibaca itu judulnya Pulang dan Pergi karya Tete Liye. Tapi fokus dengan tokoh si Babi Hutan ketika melakukan lobi-lobi saat ada pergantian masa pemerintahan saja.

Nah, wajah-wajah tokoh dalam film dan buku itu sejatinya mudah ditemukan. Dalam setiap masa kehidupan ada dengan format berbeda. Memyesuaikan diri dengan zamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun