Mohon tunggu...
Catatannisa
Catatannisa Mohon Tunggu... Penulis - Jurnal Keseharian dan Informasi

Assalamualaikum, Selamat datang di dunia Catatannisa😍❤

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wayang; Seni Mahal Penuh Filosofi

9 Desember 2019   22:38 Diperbarui: 9 Desember 2019   22:43 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wayang kulit,  sebuah seni yang memiliki banyak nilai-nilai kehidupan di dalamnya, warisan budaya bangsa yang patut di lestarikan dan dijaga ke eksistensiannya,  ditengah kehidupan anak bangsa yang mulai tergerus budaya asing.
Begitu kata Isyanto selaku owner  Sanggar Wayang Kulit UD. Siwi Mandiri Ponorogo ketika menggelar standnya di event Jatim Fair, Grand City Mall dan Convex bersama sang Istri.

Owner yang sudah 32 tahun mendirikan usaha wayang ini,  mempromosikan hasil karyanya lewat brosur dan pameran. Hingga saat ini Isyanto sudah berhasil membuat legalitas dan izin usaha dari pemerintahan.

Isyanto menuturkan bahwa ia tak mau memasarkan pekerjaan seni nya tersebut lewat online, karena ia tak bisa menentukan estimasi pembuatan wayang,  "ini nggak bisa di produk masal, jadi nggak berani,  kalau pesen bisa dikerjakan 1 minggu,  tapi bisa makan waktu 3 bulan karena antri, " ujarnya.

Wayang milik Isyanto ini dibuat dengan bahan berkualitas, selain bahan baku utama yakni kukit kerbau, bahan lainnya yakni gapitan tanduk kerbau  yang di import dari India.

Harga yang ditawarkan untuk wayang kulit buatannya mulai dari 3juta rupiah sampai 50juta. Tergantung tingkat kerumitan, ukuran dan karakter wayang.

Dengan 7 karyawan untuk membantu proses pewarnaan dan pengukiran wayang, laki-laki usia 62 tahun  ini sudah menghasilkan banyak sekali wayang yang sudah pernah dikirim hingga ke Jerman dan Belanda, selain itu kolektor besar hingga jendral juga memburu hasil karya seninya.

Kecintaan Isyanto pada wayang ini membuatnya sangat totalitas dalam membuat wayang sesuai filosofinya dan watak wayang yang dibuat,  "wayang itu budaya nenek moyang, yang sangat adi luwung,  saya nggak tega kalau wayang dianggap murahan,  harus dibuat yang bagus dan dijual mahal, jangan wayangnya bagus dari kulit dijual di pinggir jalan, " pungkasnya.

Isyanto yang sudah sangat memahami filosofi wayang dan sejarahnya ini, beberapa kali diundang oleh sekolah-sekolah untuk mengedukasi generasi muda untuk tetap mengenal dan menyukai budaya asli indonesia.
-Catatannisa-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun