Mohon tunggu...
Coretan Dewi Murni
Coretan Dewi Murni Mohon Tunggu... Guru - Dakwah bil hikmah

Negeri berkah dengan syariah dan khilafah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengkritisi Keseriusan Penguasa Berantas Narkoba

26 Januari 2020   20:35 Diperbarui: 26 Januari 2020   20:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih-lebih lagi tempat-tempat yang berpotensi terjadi penyaluran narkoba seperti tempat hiburan malam, lokalisasi, dibiarkan marak begitu saja. Lapangan pekerjaan masih begitu sulit dijangkau. Pendidikan masih tidak didasari nilai-nilai akidah. Bukankah ini terkesan tidak serius menangani narkoba?

Ah, untuk apa bertanya. Selama suatu hal memberikan manfaat pada siapapun, termasuk negara, maka ia tidak boleh dilarang. Itulah wataknya kapitalisme. Contoh di luar pembahasan ini adalah lokalisasi.

Sekalipun telah jelas dalam Alquran dinyatakan haram karena perbuatan zina, namun selama memberikan keuntungan materi bagi masyarakat dan negara, maka sebisa mungkin dipertahankan. Sama halnya dengan narkoba, selama ia memberikan manfaat, selama itupula ia akan dibiarkan dan bahkan difasilitasi. Tak perlu heran, memang begitulah peran negara dalam sistem kapitalisme sekuler, sebagai regulator bagi para kapital.

Demikian dampak sistem rusak merusak dari paham kapitalisme sekurisme. Memperbaiki umat dalam rangkulan paham tersebut bagaikan menegakkan benang yang basah. Alih-alih memberantas narkoba, kapitalisme sekuler justru merangkul baik narkoba.

Maka, membersihkan kota hingga negara dari narkoba tidak cukup hanya menggelar razia semata, sebab problem tersebut bukan masalah individu semata melainkan masalah bersifat sistemik. Butuh perubahan sistem secara menyeluruh.

Hanya pada islamlah yang tidak menyampingkan perkara agama dalam kehidupan. Justru segala bidang kehidupan tersentuh dengan hukum-hukum Allah yang begitu kental dengan suasana keimanan.

Menciptakan kesadaran takwa pada level individu, masyarakat dan negara. Perhatian setiap pihak bertumpu pada halal haram, bukan lagi manfaat belaka. Meninggalkan sistem kapitalisme dan kembali pada segenap sistem aturan kehidupan berstandar islam kaafah adalah sebuah kewajiban, dan solusi atas segala probematika umat.

(Dewi Murni, Praktisi Pendidikan, Aktivis Dakwah Pena, Balikpapan)

*tulisan ini telah tayang di ESKPOS KALTIM, Sabtu, 25 Januari 2020 Jam: 23:58:27 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun