Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Horor dan Misteri] Bercinta dengan Hantu

25 September 2016   19:34 Diperbarui: 25 September 2016   20:12 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc: Fiksiana Comunity

 

Suara detak jam terdengar sangat lembut. Dentingan dengan ritme yang biasa aku dengar ketika jarum panjang tepat di angka 12. Namun kesunyian malam di tengah malam, pukul 00.00 tepat aku mulai mengantuk. Antara sadar dan tidak sadar menuju alam mimpi. Suara denting jam itu kian melambat dan mengambang aku rasakan, petanda aku mulai melayap untuk terbuai di dalam lelapku.

Kreek ...

Terdengar sayup-sayup suara derik pintu kamarku. Entah mimpi atau nyata, aku melihat sosok wanita cantik berpakaian serba putih dengan wajah tersenyum dingin dari balik pintu.

Aku balas senyumannya. Wanita itu masuk perlahan lantas menutup kembali pintu yang ia buka. Dia tidak bicara, hanya sunggingan senyum yang terus melontar membuatku terpesona.

Sangat cantik, berkulit putih, bibir merona dan lekuk tubuh profesional. Bergaun putih seperti baju pengantin yang dikenakan bangsa eropa. Aku terpana. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku. Aku hanya tertuju pada kecantikan paras wajahnya.

Dia semakin mendekati sisi tempat tidurku. Bau harum bunga melati menusuk rongga hidungku. Aroma yang jarang tercium untuk farfum seorang wanita. Terhinoptis akan wangi menguar dari tubuhnya.

"Bolehkah aku duduk di sampingmu?" Wanita itu mulai membuka suara. Sangat lembut nada bahasanya.

Aku mengangguk memberi isyarat setuju. Dia duduk di sisi tempat tidur. Aku bangkit dari rebahanku. "Siapa kamu?" aku bertanya pelan di liang telinganya. Dia hanya tesenyum menambah gairah aku rasakan ketika wangi yang tercium membuat darahku mengalir kencang.

Buncahku mulai meninggi ketika dia merebahkan kepalanya di pundakku lalu tak lama ia pun menurunkan tubuhnya, tidur di sisiku bertelentang hingga dadanya membusung dengan jelas membuat darahku berdesir hebat.

Amboy ... Malam itu aku lalui bersamanya. Bercinta penuh kehangatan dan nafas buncah menyeruak di ruang kamarku, hingga aku terlelap ...

***

"Mas, bangun sudah pagi!" Suara itu terdengar lamat di telingaku. "Ah, rupanya Mas kemalaman dan menginap di makam ini!" Suara itu kembali berkata. Suara seorang lelaki tua yang lesuh dan berpakaian seperti juru kunci. Wajahnya tirus, bola matanya tampak bulat dengan rongga mata yang celong sehingga kedua matanya seperti mau keluar.

"Aku di mana?" tanyaku, sambil kupicikan mataku.

"Kamu tidur di makam tua keluarga Belanda!" jawab lelaki itu. "Aku pengurus makam ini sebagai kuncen."

Alangkah terkejutnya aku. Kulihat berkeliling penuh makam tua dan pohon kamboja yang menguarkan bau khas dari daunnya. Aku termenung penuh keanehan, kenapa aku berada di sini. Yang aku ingat, semalam aku tidur di kamarku, dan sosok wanita masuk kedalam dan bercinta denganku.

"Iya Mas, Makam ini makam keluarga belanda pada zaman dulu. Sedangkan makam yang Mas tiduri itu adalan anak gadisnya yang konon ia mati bunuh diri karena ia tidak di restui oleh kedua orang tuanya bercinta dengan seorang lelaki pujaannya." 

Lelaki tua itu berujar kepadaku sambil merapikan sapu lidi yang ia genggam. Sambi tersenyum, lelaki tua itu berkata kembali, "Yang mengalami kejadian seperti ini bukan Mas saja. Banyak lelaki yang tersesat berjalan di makam ini. Mereka bilang, ketika itu berjalan bukan di depan makam, tapi di depan rumah yang megah dan besar. Mereka terpesona ketika seorang wanita cantik melambaikan tangannya hingga mengajaknya menginap."

Lelaki tua itu tertawa kecil ketika berujar seperti itu. "Mungkin Mas, mengalaminya semalam!" katanya lagi sambil tersenyum kepadaku, "ya sudah, pakai kembali pakaianmu!" berkata kembali lelaki itu sambil menolehkan wajahnya membelakangiku.

"Aahhh ...." Alangkah terkejutnya aku. Ternyata aku dalam keadaan bugil. Sontak aku pun mengambil pakaian yang tercecer di samping makam yang aku duduki. Dengan rasa bingung dan malu, aku pun beranjak setelah mengenakan pakaian kembali. Aku pamit dengan lelaki tua itu  sebagai penjaga makam tua peninggalan belanda.

Sekian

Cerita ini hanya fksi untuk mengikuti Event Fiksi Horor dan Misteri.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun