Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rasanya Manis, Asam dan Asin Ikuti Samber THR Kompasiana

8 Mei 2021   05:02 Diperbarui: 8 Mei 2021   05:26 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Ukhuwah Kota Denpasar (Sumber dokumen pribadi)

Sehabis sholat dhuhur di Masjid Ukhuwah Kota Denpasar, sepertinya saya enggan untuk meninggalkan masjid itu cepat-cepat ke rumah. Saya merasa bahwa cuaca masih terasa panas. Saya berniat "ngadem" dulu dan rebahan di dinding masjid. Agar suhu badan tidak begitu hangat.

Memang, saat dhuhur menjadi masa krusial dalam menjalankan ibadah puasa. Harus kuat untuk menahan segala godaan yang mampu membatalkan ibadah puasa. Karena, rasa lapar dan haus sedang mencapai puncaknya. Dengan diringi suhu kota Denpasar yang makin panas.

Untuk mengusir rasa penat yang teramat sangat. Saya menyempatkan diri untuk melihat kondisi bangsa ini. Ya, saya hanya bisa melihat dari status yang trending di media sosial Twitter. Sepertinya, masalah larangan mudik masih mendominasi timeline Twitter.

Saya tidak mau berkomentar masalah polemik larangan mudik. Hal itu sudah menjadi kebijakan Pemerintah Indonesia di Lebaran tahun ini.

Yang saya pikirkan saat itu adalah membuat konten selanjutnya untuk Samber THR Kompasiana. Saya merasa bahwa membuat artikel yang berbeda di kanal Kompasiana dalam program Samber THR Kompasiana menguras energi. Hal yang paling saya rasakan adalah durasi waktu tidur yang kurang. Itulah sebabnya, saya sering merasa mengantuk di siang hari.

MENEBAR KEBAIKAN

Namun, hal yang paling menarik dengan keiutsertaan dalam program Samber THR Kompasiana adalah saya mampu menebar kebaikan di dalam tulisan. Dan, insya Allah, apa yang saya tulis mampu memberikan inspirasi buat orang lain.

Saya merasa bahwa lidah hanya mampu menginspirasi orang lain dalam jumlah yang terbatas. Namun, dengan tulisan, semoga mampu mengispirasi banyak orang. Siapapun yang sempat membaca tulisan saya.

Itulah sebabnya, menulis di   Samber THR Kompasiana dengan topik yang berbeda-beda sungguh mengesankan. Saya mampu memberikan inspirasi banyak orang dengan dengan topik yang berbeda-beda pula.

Bukan hanya mampu memberikan inspirasi kebaikan buat orang lain. Tetapi, saya juga mendapatkan ratusan hingga ribuan inspirasi kebaikan dari peserta lain di program Samber THR Kompasiana.

Saat saya lelah untuk menebarkan kebaikan dengan artikel selanjutnya. Saya justru makin termotivasi untuk membuat artikel kembali. Karena, banyak peserta lain yang begitu semangat menebarkan kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun