Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Al Ihsan Yehbau, Jejak Sujud di Radius 135 Km Lintas Timur Bali

30 April 2021   02:18 Diperbarui: 30 April 2021   02:44 2277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Sedangkan, persis di bagian depan masjid, terdapat satu sepeda motor khas penjual es krim. Dan, saya melihat sang empunya sedang menghitung uang hasil berdagang. Ia begitu fokus menghitung lembar demi lembar uang yang ia peroleh. Sampai tidak menghiraukan saya, ketika lewat di depannya.

Padahal, saya sempat menyapanya. Mungkin suara saya hilang terbawa angin laut. Atau, sang bapak tukang es krim, begitu konsentrasi menghitung berapa rejeki hari ini. 

Masjid Al Ihsan Yehbau didominasi warna merah muda pada dinding keramiknya. Dan, jendela masjidnya berwarna coklat tua pada kusennya. Di bagian masjid tersebut dipasang papan tentang kondisi keuangan masjid. Serta, poster informasi perlunya protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Di bagian sudut sebelah kiri masjid (bagian utara) terdapat dispenser air berwarna putih dan hitam. Di atas dispenser atau tertempel di dinding masjid tersebut terdapat kertas yang bertuliskan "Sodaqah Bebas, Silahkan Ambil".

Sedangkan, di samping dispenser tersebut terdapat beberapa perlengkapan makan dan minum. Saya menebak bahwa perlengkapan tersebut untuk berbuka puasa bersama.    

 

dokpri
dokpri
Unik, di Masjid Al Ihsan Yehbau ini masih terdapat bedug yang kondisinya masih utuh. Bedug tersebut berada di bagian kiri (bagian utara) masjid. Saya sendiri memahami bahwa banyak masjid di Kota Denpasar, yang sudah menghilangkan keberadaan bedug. 

Melihat bedug tersebut, saya teringat ketika jadi tukang pukul bedug, saat di kampung halaman. Apalagi, jika malam takbiran, maka saya sering berebut  bersama teman. Untuk menjadi pemukul bedug andalan. Seringkali, menjadi pemukul bedug tersebut membuat telapak tangan saya "kapalan".

dokpri
dokpri
Menarik, di Masjid Al Ihsan Yehbau ini terdapat dua toilet yang kondisinya terjaga kebersihannya. Lanjut, ketika saya memasuki bagian dalam. Kondisi Masjid Al Ihsan sungguh sederhana. Dinding keramik berwarna merah muda menghiasi separuh dinding masjid. Sedangkan, separuh dinding masjid tersebut berwarna putih.

Mimbar masjidnya juga terlihat biasa. Didominasi warna coklat tua, bertengger indah di samping tempat sujud imam masjid. Mimbar masjid setinggi dada orang dewasa hanya berhiaskan mikropon di samping kirinya.

Di bagian atas tempat sujud imam masjid, terdapat jam digital. Warna merah jam tersebut sungguh terlihat mencolok. Saya melihatnya sudah menunjukan angka 13.37. Lantai masjid berhiaskan permadani hijau. Hanya di shof sholat yang berdekatan dengan sang imam. Sedangkan, permadani untuk lantai masjid lainnya digulung oleh takmir masjid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun