Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Menu Buka Puasa dengan Sayur Pare, Mau?

26 April 2021   12:39 Diperbarui: 26 April 2021   12:41 2194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayur pare siap menjadi menu buka puasa (Sumber: dokumen pribadi)

Hidup tidak selamanya indah. Kadang manis dan kadang pahit. Warna-warni kehidupan itu justru  makin terlihat indah laksana pelangi. 11 Bulan lamanya, kita bebas makan apa saja di siang hari.

Kini, umat Islam diwajibkan berpuasa di siang hari hingga terbenamnya matahari selama sebulan penuh. Pahit? Tentu tidak. Karena, pernyataan orang bijak, di balik rasa pahit terdapat rasa manis tiada tara. Seperti jamu yang anda minum, terasa pahit bukan? Tetapi, jamu sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Bagaimana dengan menu buka puasa? Maukah anda berbuka puasa dengan menu yang terasa pahit? Sepertinya, menu buka puasa yang pahit dihindari banyak orang. Apalagi, buka puasa identik dengan menu yang manis. Karena, untuk mengembalikan kadar gula darah yang habis selama berpuasa di bulan Ramadan.

Namun, bulan Ramadan kali ini, saya mencoba menu buka puasa yang tidak seperti biasanya. Menu buka puasa yang terasa sangat pahit yaitu SAYUR PARE. Sayur yang sejatinya diolah dari buah pare, yang rasanya pahit.

 "Pah, nanti sore kita buka puasa dengan menu sayur pare, mau?"

Kalimat yang terucap dari mulut istri saya, 2 jam menjelang buka puasa. Saya hanya mengiyakan saja. Siapa takut? Lagian, hidup saya sudah terasa pahit. Buat apa takut merasakan sayur yang pahit. Menurut ilmu matematika, minus dikalikan minus akan menghasilkan positif. Jadi, perasaan hidup yang pahit (-) dikalikan dengan rasa pare yang pahit (-), maka akan menghasilkan suasana manis (+). Iya, kan?

BUAH PARE KAYA NUTRISI

Sebagai informasi bahwa buah Pare berwarna hijau sebelum matang. Kemudian, menjadi warna oranye ketika sudah matang. Buah pare tergolong anggota dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae.

Sejatinya, buah Pare bukanlah asli buah nusantara. Buah pare berasal dari Asia Selatan. Dan, banyak ditemukan di Asia, Afrika dan Karibia. Dalam Bahasa Inggris, buah Pare disebut sebagai Balsam-pear, Bitter Melon, Bitter Gourd dan Bitter Squash. Tetapi, dalam Bahasa ilmiah dikenal dengan nama Momordica Charantia.

Akhirnya, saya pun mantap menerima tantangan istri. Untuk menikmati menu buka puasa yang rasanya pahit. Tentu, untuk menghilangkan rasa pahit, maka saya pun tidak lupa menyiapkan menu penawarnya. Lantas, bagaimana cara mengolah buah pare? Mula-mula buah Pare dibelah menjadi dua. Selanjutnya, isi dari buah pare yang berwarna putih seperti sponge (gabus) tersebut dibuang.

Membuang isi buah pare yang ntampak seperti sponge (gabus) berwarna putih (Sumber dokumen pribadi)
Membuang isi buah pare yang ntampak seperti sponge (gabus) berwarna putih (Sumber dokumen pribadi)
Setelah semua buah pare dibersihkan dari isinya. Langkah selanjutnya adalah memotong buah pare tipis-tipis. Untuk mengurangi kadar getah yang ada di buah pare. Juga, untuk mengurangi kandungan rasa pahit, maka potongan buah pare tersebut dicuci bersih. Tidak lupa, memerasnya agar kandungan rasa pahitnya berkurang. Cairan yang berwarna hijau hasil perasan buah pare menunjukan rasa pahit yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun