Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Akankah Terjadi "Boom Traveling" Bali Setelah Kondisi Normal?

7 Juni 2020   02:20 Diperbarui: 7 Juni 2020   02:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akankah terjadi "Boom Traveling" Bali sehabis Covid-19? (Sumber: dokumen pribadi)

Apalagi, negara dengan penyebaran Covid-19 yang tinggi. Negara tersebut akan membuat peraturan sangat ketat bagi para warga lokal dan wisatawan. Dengan peraturan  yang sangat ketat dan ribet, biasanya menguras energi dan materi. Karena, ada biaya untuk mengurusi Kesehatan.

Bagi, traveler dengan budget pas-pasan atau backpacker akan "menghindari" negara dengan peraturan yang sangat ketat. Tentu, peraturan yang ketat sebuah negara dilakukan demi membuat kenyamanan warganya. Juga, mencegah penyebaran Covid-19 secara tiba-tiba.    

 Daya Tarik Wisata Lokal

Sebelum Pandemi Virus Corona terjadi, track record perjalanan ke luar negeri adalah sebuah gengsi. Baik dalam rangka bisnis, kerja, belajar maupun jalan-jalan. Bahkan, bisa jadi semakin banyak berkunjung ke berbagai negara akan menjadi nilai lebih buat si pelaku.

Namun, saat Pandemi Virus Corona terjadi, maka track record perjalanan ke luar negeri menjadi sebuah ketakutan. Banyak dari anda yang ketakutan berkomunikasi. Dengan orang yang telah melakukan perjalanan dari luar negeri.

Anda pasti tahu, kan? Bagaimana perlakuan tim medis kita, saat menerima kedatangan warga negara kita di Bandara Soekarno Hatta. Ketika, saudara kita pulang dari Wuhan China. Semua orang ada perasaan takut terpapar Covid-19. Itulah sebabnya, sesuai dengan Protokol Kesehatan, mereka harus melewati masa karantina terlebih dahulu.

Juga, Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Bali yang pulang melalui Bandara Ngurah Rai. Mereka rata-rata bekerja di kapal pesiar. Di mana, kedatangannya selalu memberikan kebahagiaan banyak orang, khsususnya bagi keluarga. Karena, mereka membawa banyak uang, sebagai hasil jerih payah bekerja di negeri orang.

Namun, kedatangan ratusan PMI tersebut menjadi ketakutan banyak orang. Akhirnya, mereka dikarantina di beberapa tempat di Bali, seperti di hotel di kawasan Sanur Denpasar.

Ya, track record pernah bekerja atau belajar di luar negeri "justru" menjadi orang seperti terisolasi. Apalagi, jika anda pernah singgah di negara dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang tinggi. Maka, kedatangan mereka ke Indonesia akan menjadi ketakutan banyak orang. 

Belajar dari kasus di atas, maka banyak orang yang bermimpi untuk melakukan traveling lokal saja. Dan, Bali menjadi destinasi pilihan banyak orang sehabis Covid-19. Dengan kata lain, Pandemi Virus Corona menjadi daya tarik wisata lokal semakin naik.

Selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka orang akan memilih jalur aman. Masyarkat kita maupun wsiatawan luar negeri akan berwisata ke tempat yang dirasa aman dan nyaman. Oleh sebab itu, daya tarik wisata lokal seperti Bali akan menjadi naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun