Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harapan Terbaik di Ramadan 2020

27 April 2020   01:35 Diperbarui: 27 April 2020   01:29 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harapan terbaik di Ramadan 2020 (Sumber: dokumen pribadi)

Ramadan di tahun 2020 sangatlah istimewa. Ramadan yang dirayakan umat Islam, saat terjadi Pandemi Virus Corona. Bisa dikatakan, Ramadan yang diadakan penuh dengan keprihatinan. Meskipun demikian, saya tetap mempunyai Harapan Terbaik di Ramadan 2020 ini.

Ramadan 2020 dirayakan dari rumah saja. Mengapa? Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan agar semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan, untuk sementara dilarang. Termasuk di dalamnya, sholat berjamaah, sholat tarawih, tadarus Al Quran dan lain-lain. Walaupun, perayaan Ramadan 2020 dirayakan di rumah, tetapi keikhlasan dan kekhusuan tidak akan mengurangi pahala ibadah.

Imam Besar masjid Istiqlal Prof DR Nasarudin Umar dalam tausiyahnya di media televisi, menyatakan bahwa Ramadan 2020 dirayakan di rumah dengan tujuan baik. Mengikuti protokol Kesehatan yang dianjurkan Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan tujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang membahayakan kesehatah. Bahkan, telah menimbulkan kematian.

Percayalah, bahwa dengan niat yang tulus dan ikhlas, Insya Allah doa-doa dan ibadah orang yang sedang berpuasa akan diijabah oleh Allah SWT. Dan, kemeriahannya tidak kalah dengan Ramadan sebelumnya. Karena, umat Islam selalu berharap yang terbaik di bulan Ramadan, bulan yang mulia dan penuh pengampunan.

Saya menyadari bahwa Ramadan 2020 bisa dikatakan sebagai Ramadan dalam keprihatinan. Kok bisa. Karena, sejatinya, umat Islam ingin merayakan Ramadan dengan meriah. Namun, karena kondisi wabah COVID-19, maka umat Islam harus memahami bahwa Ramadan 2020 dimeriahkan dari rumah saja.

 Di Ramadan 2020, setiap orang pasti mempunyai harapan terbaik. Adapun, harapan saya di Ramadan 2020 adalah:

Tanpa Membatalkan Puasa

 Alhamdulillah, saya sudah bertahun-tahun tidak pernah membatalkan puasa. Maka, Ramadan 2020 juga berharap demikian. Meskipun, ibadah puasa saat kondisi Pandemi Virus Corona. Tetapi, harapan untuk tidak membatalkan puasa begitu besar. Seperti, bulan-bulan sebelumnya.

Perlu diketahui bahwa kondisi cuaca di Bali sedang tidak bersahabat. Cuaca yang panas bikin gerah. Namun, seringkali mendadak mendung dan turun hujan. Maka, menjaga kondisi tubuh agar tidak membatalkan puasa menjadi keharusan. Itulah sebabnya, harapan terbaik di Ramadan 2020 adalah tidak membatalkan puasa.

Menyelesaikan Tulisan Separo Perjalanan

 Saya mempunyai rencana besar untuk menulis diary perjalanan eksplorasi air terjun di Bali. Minimal, saya ingin menjelajah 20 air terjun. Perjalanan tersebut ingin saya dituangkan dalam sebuah buku. Serta, menjadi konten blog dan Youtube. Sebelum Pandemi Virus Corona, saya sudah melakukan eksplorasi kurang lebih separo dari target air terjun, yang ingin saya kunjungi. Yaitu, sebanyak 10 air terjun.

Di Ramadan 2020 ini, saya mempunyai harapan terbaik agar bisa menuangkan separo perjalanan menjelajah air terjun Bali dalam tulisan. Yang nantinya, ingin saya tuangkan dalam sebuah buku perdana.

Saya memahami, bukan perkara mudah untuk menyelesaikan misi besar tersebut. Karena, masih banyak tugas lain yang mesti saya kerjakan. Ya, salah satunya tulisan yang harus saya posting setiap hari dengan tema yang berbeda-beda. Di mana? Tentu, di laman Kompasiana tercinta ini.

Namun, dengan tekad yang kuat, Insya Allah tulisan separo perjalanan eksplorasi Air Terjun Bali bisa saya selesaikan. Sejatinya, eksplorasi Air Terjun Bali ini sudah saya rencanakan matang 2 tahun yang lalu. Tetapi, saya belum sempat mewujudkannya. Karena, terkendala waktu dan dana. Bukan hanya itu, eksplorasi ini lebih asik, jika bersama partner perjalanan. Namun, belum ada yang sehati.

Akhirnya, dengan tekad bulat, awal januari 2020 saya melakukan perjalanan menjelajah Air Terjun Bali seorang diri. Tidak disangka, wabah COVID-19 mendera negeri ini. Dengan terpaksa, eksplorasi Air Terjun Bali, saya hentikan sementara. Menunggu waktu resmi dibukanya destinasi wisata seluruh Bali.

Itulah sebabnya, saya pribadi berharap agar wabah COVID-19 segera berakhir. Kangen menjelajah air terjun dan secepatnya menuangkan ide dalam tulisan. Dan, kangen membuat buku perdana nan ciamik.

 Bertambahnya Endorsement Job

Semua orang memahami bahwa Pandemi Virus Corona telah membuat perekonomian turun drastis. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Karena, perkantoran ditutup untuk jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Bahkan, banyak karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Apalagi, di saat kebijakan Pemerintah untuk Work From Home (WFH) dan Stay At Home (SAH). Maka, setiap orang dituntut lebih kreatif. Tidak dipungkiri, banyak orang yang beralih profesi. Ada yang menjadi penjual online, dari jualan masker, Hand Sanitizer hingga durian.

Bagaimana dengan para blogger yang pekerjaannya di dunia digital? Sementara, job review atau menghadiri sebuah acara banyak yang ditunda. Bahkan, digagalkan karena dilarang Pemerintah. Satu hal yang menjadi harapan besar para blogger, khususnya saya adalah tetap bertambahnya Endorsement Job.

Ya, mengalirnya  Endorsement Job saat Ramadan 2020 menjadi harapan besar. Kreatifitas terus berjalan dan pemasukan pun tetap ada. Jadi, meski Stay At Home, tetapi rejeki tetap mampir ke diri kita.

Semoga harapan terbaik itu menjadi peluang besar, meski Ramadan 2020 tetap di rumah. Badan boleh di rumah, tetapi harapan terbaik bisa datang dari mana saja. Karena, Ramadan 2020 selalu mendatangkan rejeki yang barokah. Amin.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun