Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Memaknai Berbuka Puasa dengan Serba Manis, Anjuran atau Iklan?

21 Mei 2019   06:10 Diperbarui: 21 Mei 2019   10:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlunya pemahaman konsunsi makanan dan minuman yang serba manis (Sumber: dokumen pribadi)

Itulah sebabnya, anda diwajibkan untuk tidak sembarangan mengkonsumsi makanan dan minuman yang  serba manis. Karena, mengkonsumsi makanan dan minuman serba manis yang salah justru merugikan kesehatan tubuh.

Tidak sedikit yang berpuasa membuat kondisi berat badan makin bertambah. Hal ini disebabkan karena pola makan yang salah. Persepsi berbuka dengan makanan dan minuman yang  serba manis justru tidak memperhatikan rambu-rambu kesehatan.

Persepsi yang salah, bagi mereka beranggapan bahwa mengkonsumsi makanan dan minuman serba manis apapun bisa mengembalikan kadar gula dalam tubuh. Tanpa memperhatikan bahwa banyak makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan beredar di pasaran.

Sangat disarankan untuk berbuka dengan yang manis seperti kurma. Kalau tidak ada kurma maka anda bisa mencari pengganti kurma dengan kadar gula yang hampir sama. Maksudnya, perlunya mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula alami. Karena, bisa berpengaruh baik terhadap kesehatan tubuh.

Selain kurma, beberapa makanan dan minuman yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi bagi tubuh saat berbuka puasa, di antaranya:  

1. Buah-buahan. Buah-buahan mengandung zat gula alami yang sama dengan kurma. Zat yang terkandung di dalamnya sangat baik untuk kesehatan tubuh. Seperti, pisang, anggur, semangka dan lain-lain.  

Anggur sangat baik untuk kesehatan tubuh, khususnya saat berbuka puasa (Sumber: dokumen pribadi)
Anggur sangat baik untuk kesehatan tubuh, khususnya saat berbuka puasa (Sumber: dokumen pribadi)
2. Jus buah-buahan. Anda bisa mengkonsumsi jus dari berbagai macam buah-buahan. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah tanpa tambahan gula lainnya. Tambahan gula justru akan merusak kandungan gula alami yang terkandung dalam minuman jus. Itulah sebabnya, minuman jus seperti jus apel sangat baik untuk memulihkan kadar gula setelah seharian berpuasa.
Jus buah-buahan seperti jus apel ssangat baik untuk memulihkan zat gula dlam tubuh sehabis berpuasa (Sumber: dokumen pribadi)
Jus buah-buahan seperti jus apel ssangat baik untuk memulihkan zat gula dlam tubuh sehabis berpuasa (Sumber: dokumen pribadi)
3. Madu. Dalam riwayat diceritakan bahwa Rasulullah SAW sering mengkonsumsi madu. Hal ini dikarenakan madu mengandung banyak zat yang bermanfaat buat tubuh. Salah satunya adalah zat gula alami yang bisa memulihkan energi tubuh. Bahkan, madu yang dihasilkan oleh lebah liar di hutan adalah madu kualitas terbaik yang sangat cocok dikonsumsi.  
Madu yang diperoleh dari lebah yang diternak para petani di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) (Sumber: dokumen pribadi)
Madu yang diperoleh dari lebah yang diternak para petani di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) (Sumber: dokumen pribadi)
RAJIN "NGIKLAN"
Apa sih yang menjadikan ciri setiap menjelang atau saat bulan Ramadan? Mudah sekali untuk menjawabnya, bukan? Saat iklan makanan dan minuman yang serba manis muncul di televisi. Dari kue biskuit hingga minuman atau sirup yang menggoda selera.

Dan, pihak sponsor pun "ngecap" bahwa produknya sangat cocok utuk dikonsumsi bagi orang yang berbuka puasa. Ya, karena rasanya yang manis sesuai dengan anjuran agama Islam untuk berbuka dengan yang  serba manis.

Pihak pebisnis makanan dan minuman memanfaatkan anjuran agama Islam tentang berbuka yang  serba manis. Dan, ini menjadi alasan untuk mengiklankan produk mereka. Lantas, konsumen "kepincut" untuk mengkonsumsi produk iklan yang ditayangkan. Bahkan, banyak makanan  dan minuman yang menjadi "tren" atau menjadi "ikon" setiap bulan Ramadan. Karena, produk tersebut menjadi langganan yang rajin "ngiklan" di bulan Ramadan. Sebut saja, sirup marjan, sirup ABC dan lain-lain.    

Sirup Marjan, salah satu produk minuman yang rajin taang di media televise setiap bulan Ramadan (Sumbera: dokumen pribadi)
Sirup Marjan, salah satu produk minuman yang rajin taang di media televise setiap bulan Ramadan (Sumbera: dokumen pribadi)
Sah-sah saja, para pebisnis memanfaatkan momen bulan Ramadan untuk menayangkan iklannya lewat berbagai media. Toh, produk yang mereka tayangkan adalah produk halal yang aman untuk dikonsumsi sesuai dengan BPOM RI.

Namun, yang perlu anda perhatikan adalah takaran untuk penyajian. Karena, jika melihat dari "ingredient" atau bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, anda perlu memahami dengan seksama. Apakah produk tersebut  mengandung zat gula tambahan (pemanis buatan).

Hal ini memberikan pemahaman buat anda bahwa zat gula yang asli sudah bercampur dengan zat gula tambahan. Itulah sebabnya, setiap produk yang nampang alias "ngiklan" di media televisi memberikan panduan tentang "saran penyajian".  Dan, saran penyajian tersebut perlu dipahami agar tidak berdampak buruk bagi tubuh.

Alih-alih ingin sehat karena mengkonsumsi minuman dingin menggoda yang ada di media televisi, tetapi justru membuat kadar gula tubuh makin naik. Dampaknya, tubuh akan mengalami kenaikan berat badan. Puasa bukannya menyehatkan badan, melainkan membuat badan makin "drop" karena berbagai gejala penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun