Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Berburu Takjil Ramadan di Kampung Jawa Denpasar, Bali

12 Mei 2019   04:29 Diperbarui: 12 Mei 2019   13:36 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Jawa, menjadi destinasi kuliner menjelang buka puasa di bulan Ramadhan (Sumber: dokumen pribadi)


Marhaban Ya Ramadhan,

Puasa pada hakekatnya menahan lapar dan dahaga serta hal-hal yang membatalkan puasa. Oleh sebab itu, berbuka puasa menjadi harapan untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga. Dan, mencari takjil yang menggiurkan menjadi buruan orang yang berpuasa.

Takjil menjadi kuliner khas saat bulan Ramadhan. Berbagai macam dijajakan baik di pinggir jalan atau warung permanen. Banyak penjual takjil dadakan yang memanfaatkan berkah ramadhan. Ada juga yang membuat takjil dengan tujuan beramal bagi yang berpuasa.

Setiap daerah di Indonesia mempunyai destinasi takjil ramadhan yang khas. Sama halnya dengan kota Denpasar Bali. Bukan hanya penjual takjil yang menjajakan kulinernya di pinggir jalan, tapi, di kota Denpasar juga mempunyai kawasan yang merupakan destinasi takjil. Kampung Jawa yang berada di Desa Wanasari merupakan kawasan yang paling ramai saat bulan Ramadhan.

Sebenarnya, Kota Denpasar mempunyai beberapa kampung Islam. Seperti, Kampung Islam Kepaon, Kampung Bugis di Serangan, dan Kampung Jawa. Namun, Kampung Jawa merupakan kawasan perkampungan Islam yang menarik setiap bulan Ramadhan tiba.

Di depan masjid Baiturrahmah merupakan lapak para penjual takjil. Kawasan ini sangat ramai setiap menjelang buka puasa. Banyak menu yang dijajakan di sini. Dari minuman segar yang menggugah selera sampai sate madura dan berbagai kue. Anda perlu sedikit berdesak-desakan ketika memasuki kawasan ini. 

Berbagai macam menu takjil dijual di Kampung Jawa (Sumber: dokumen pribadi)
Berbagai macam menu takjil dijual di Kampung Jawa (Sumber: dokumen pribadi)
Para penjual takjil mulai memenuhi kawasan ini kurang lebih pukul 05.00 sore. Parkir sepeda motor dan mobil mulai memadati jalan raya di sekitar kawasan ini. Seketika tempat ini disulap menjadi destinasi wisata kuliner takjil selama bulan Ramadhan.

Para pengunjung yang sebagian besar sedang berpuasa berburu takjil sesuai seleranya. Saya juga tidak ketinggalan jaman untuk berburu takjil Ramadhan. Beburu minuman segar buruan favorit untuk berbuka puasa. Anda bisa melihat video berkut yang berisi tentang perjalanan saya berburu takjil Ramadhan.
Berburu takjil di Kampung Jawa Denpasar, Bali (Sumber: dokumen pribadi/YouTube)

Bisa berburu takjil Ramadhan di Kampung menjadi sebuah kepuasan tersendiri. Bagaimana tidak, suasana berbuka puasa  di bulan Ramadhan identik dengan Kampung Jawa. Bukan hanya perkampungan Islam mayoritas, tetapi sudah menjadi destinasi wisata takjil. Meskipun, pada kenyataannya, pengunjungnya dari berbagai suku agama dan golongan.

Kawasan Kampung Jawa telah memberikan contoh nyata tentang pertumbuhan ekonomi menjelang Hari Raya Lebaran. Meskipun, ekonomi hidup berjalan selama bulan Ramadhan saja. Setidaknya, geliat ekonomi naik secara signifikan. 

Kampung Jawa juga menjadi contoh keharnonisan para pemeluk agama khususnya agama Islam dan Hindu. Mereka bisa hidup berdampingan secara damai dan aman. Kondisi tersebut yang perlu kita jaga.  

Jadi, banyak nilai yang bisa diambil dari keberadaan Kampung Jawa di Denpasar. Terpenting, suasana Kampung Jawa lebih ramai dibandingkan tempat lainnya di Denpasar menjelang berbuka puasa. 

Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga ALLAH SWT selalu memberi ganjaran kepada kita semua. Aaminn. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun