Apalagi, jika anda belanja di luar untuk kebutuhan buka puasa dan sahur, maka semakin membengkak pengeluaran anda. Saya lebih menyenangi untuk berbuka puasa dan sahur di rumah dengan menu yang dimasak sendiri. Bukan hanya menjalin komunikasi dengan sesama anggota keluarga tetapi buka puasa di rumah memang lebih menyenangkan.Â
Menu yang saya masak dipastikan tidak  bersisa. Karena, jika menu anda mempunyai sisa yang banyak maka peluang besar akan dibuang. Sayang bukan? Mubadzir adalah pekerjaan setan. Kecuali, jika ada anggota keluarga anda yang tidak berpuasa.
Ketika anda menginginkan untuk menekan pengeluaran di bulan Ramadhan, maka hal yang wajib diperhatikan adalah sebisa mungkin menghindari makan di luar. Mengapa? Semakin sering anda makan di luar maka pengeluaran anda bisa meningkat hingga tiga kali lipat.
Apalagi, saat perasaan gengsi menerpa diri anda karena ajakan teman, kolega, partner bisnis dan lain-lain  maka makan di tempat mewah menjadi sebuah keharusan. Anda mungkin beruntung jika anda ditraktir oleh teman. Tetapi, tidak seterusnya bukan?
Sekali-kali boleh untuk mengalami buka puasa atau sahur yang lain dari biasanya. Tetapi, jika anda mengalami ketagihan karena malas masak atau masak sendiri terlalu ribet, maka membengkaknya pengeluaran tidak bisa terhindarkan. Â
Saya juga pernah makan di luar, tetapi dengan mengikuti acara buka puasa bersama (bukber) yang tidak mengeluarkan dana sama sekali. Jika, ada keinginan untuk mencicipi menu sebuah resto maka saya menggunakan dana cadangan dan  tidak makan di tempat tetapi dibawa pulang (take away).  Jika anda makan di tempat maka anda akan pesan minum dan lainnya. Semakin membengkak pengeluaran anda.
Sudah lumrah jika merayakan Hari Raya Idul Fitri (Hari Lebaran) sealu dikaitkan dengan yang serba baru. Dan, biasanya kebutuhan hari raya ini adalah kebutuhan paling besar pada bulan Ramadhan.
Kita sering mendengar lagu hits saat hari raya yang berbunyi, "baju baru Alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya. Gak adapun nggak apa-apa, masih ada baju yang lama". Sepertinya berat untuk mengamalkan lagu tersebut yaitu: tetap memakai baju yang lama untuk merayakan hari raya. Karena, hari raya identik dengan baju baru.