Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Listrik Pintar, Antara Inovasi Bisnis dan Hemat Energi

21 April 2016   21:33 Diperbarui: 21 April 2016   21:56 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Listrik Pintar, isi ulang bagai isi ulang gadget (Sumber: riaunews.com)"]

[/caption]
Listrik Pintar, isi ulang bagai isi ulang gadget (Sumber: riaunews.com)

Besarnya isi ulang Listrik Pintar bervariasi. Jika, kita membeli melalui ATM atau Payment Point, besaran isi ulang yang bisa kita peroleh, yaitu:
 Rp 20.000,-
 Rp 50.000,-
 Rp 100.000,-
 Rp 250.000,-
 Rp 500,000,-
 Rp 1.000.000,-

Selain membeli isi ulang Listrik Pintar melalui Payment Point Online Banking (PPOB), kita juga bisa membeli isi ulang Listrik Pintar di beberapa tempat/Bank, seperti:

 Bank Bukopin (ATM, SMS Banking, Teller)
 Bank BPRKS (EDC, ATM, ADM, Internet Banking)
 Bank Danamon
 Bank Danamon Syariah
 Bank BNI (ATM)
 Bank Mandiri (ATM)
 Bank BRI
 Bank NISP (ATM)
 Bank BCA (ATM)

Ada hal yang perlu kita pahami dalam membeli isi ulang Listrik Pintar, yaitu: besaran kWh yang kita peroleh setelah membeli token listrik dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
1. Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ);
2. Biaya Materai;
3. Administrasi operator (Bank, Koperasi, dll);
4. Biaya Listrik Prabayar; dan
5. PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Infografis berikut menggambarkan jika kita membeli token listrik melalui ATM BCA, ada beberapa biaya yang harus dibayar oleh konsumen jika membeli isi ulang listrik sebesar Rp. 100.000,- adalah:

[caption caption="Beberapa biaya yang harus ditanggung konsumen jika membeli isi ulang listrik sebesar Rp. 100 ribu (Sumber: beritagar.id)"]

[/caption]

Inovasi Bisnis dari Kerugian

Konsep Listrik Pintar bukan hanya inovasi bisnis yang dijalankan oleh PLN, tetapi merupakan cara ampuh untuk menekan (minimize) kerugian yang dialami oleh PLN, seperti kasus pencurian listrik yang masih terjadi hingga kini. Menurut Kementerian ESDM menghitung, total kerugian negara akibat pencurian listrik di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun per tahun.

Kasus pencurian listrik baru-baru ini yang menghebohkan adalah kasus pencurian listrik yang dilakukan oleh Daeng Abdul Aziz, penguasa kawasan bisnis prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara.

[caption caption="Abdul Aziz ketika ditangkap Polda Metro Jaya (Sumber: detik.com)"]

[/caption]

Abdul Aziz ketika ditangkap Polda Metro Jaya (Sumber: detik.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun