Mohon tunggu...
1908 Firdiansyah
1908 Firdiansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

student who have a bumpy life

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Komersialisme Pendidikan

8 Agustus 2013   23:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki tahun ajaran baru ini, saya ingin membahas budaya pendidikan di negara kita yang semakin suram. Dimana ongkos belajar yang semakin mahal, ilmu yang didapat tidak sebanding serta sarana prasarana yang kurang menunjang.

Di Indonesia pendidikan menjadi salah satu syarat bagi masyarakatnya untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, meskipun itu tidak menjamin. Yang mana pemikiran orang tua semakin tinggi jenjang pendidikan anak, akan memperoleh feedback yang baik kedepannya.

Namun tanpa kita sadari, biaya untuk sekolah kini sangatlah tidak masuk akal. Beberapa sekolah mulai SD-SMA memiliki biaya bulanan/SPP yang tidak wajar meski ada BOS (bantuan operasional sekolah) dari pemerintah. Itupun kalau sekolah yang dipilih bermutu, kalau tidak?

Selain itu saya rasa manusia kini mulai tidak wajar. Ada beberapa instansi yang mepermainkan pendidikan. Misalnya dengan kualitas guru/dosen yang tidak terlalu bagus tetapi mereka memiliki standar SPP yang cukup mahal. Di beberapa daerah banyak sekolah mahal, tapi kualitas output daerah tersebut sebanding dengan daerah yang tidak perlu bayar SPP. Ironi sekali menurut saya,  lebih baik anak saya nantinya saya didik sendiri, meskipun nantinya tanpa embel-embel gelar tapi  moral lebih baik daripada anak yang bersekolah dengan biaya mahal.

Beberapa faktor diatas membuat saya sedikit kecewa dengan pemerintah, mengapa mereka mudah mengeluarkan ijin bagi instansi yang ingin menyelanggarakan pendidikan tapi dengan cara-cara yang menurut saya tidak akan membuat pemikiran anak didik menjadi lebih baik.

Saya sendiri bersyukur masih ada orang yang peduli dengan pendidikan di Indonesia. Misalnya mereka mau membuat sekolah terbuka bagi warga kurang mampu, warga daerah perbatasan, dll. Adanya mereka sedikit membantu urusan pemerintah dalam hal ini. Kedepannya saya berharap pemerintah perlu mengkaji masalah ini dengan serius, sebab kualitas negara tidak dilihat dari kualitas Sumber Daya Alam yang dimiliki, tapi dari kualitas manusia yang mampu mengolah alam dengan baik. Wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun