Mohon tunggu...
Caroline Kezia Phitoyo
Caroline Kezia Phitoyo Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswi S-1 Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin

Mahasiswi S-1 Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Anemia Dini, Memperkaya Bangsa

23 Mei 2022   10:58 Diperbarui: 23 Mei 2022   11:09 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anemia adalah salah satu masalah kesehatan yang menyakut sistem peredaran darah. Secara sederhana, anemia didefinisikan sebagai kurangnya hemoglobin (sel darah merah) dalam tubuh seseorang. Anemia terjadi ketika terdapat kekurangan dalam satu atau lebih parameter sel darah merah: konsentrasi hemoglobin, hematokrit, atau jumlah sel darah merah (Amaylia, 2012). Hemoglobin berperan krusial dalam peredaran darah karena bertugas untuk mengangkut oksigen. Kadar sel darah merah atau hemoglobin yang terlalu rendah atau adanya sel darah merah yang abnormal dapat menyebabkan kurangnya distribusi oksigen sehingga dapat menyebabkan masalah seperti kelelahan, tubuh yang lemah, pusing, dan napas yang pendek. Kadar normal hemoglobin berbeda pada pria dan wanita, sehingga standar anemia pun berdasar kepada jenis kelamin penderita. Laki-laki akan dikatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gr/dl sedangkan wanita apabila hemoglobin kurang dari 12,0 gr/dl.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Risekdas) yang dilaksanakan pada tahun 2013 silam, prevalensi anemia untuk semua kelompok umur di Indonesia adalah 21,7% dengan prevalensi yang relatif lebih tinggi pada golongan wanita yakni 23,9% jika dibandingkan dengan pria dengan prevalensi sebesar 18,4%. Oleh karena angka penderita anemia yang mengkhawatirkan inilah pemerintah mulai melaksakan berbagai kampanye hidup sehat dan program kerja untuk menekan angka tersebut. Salah satu dari sekian banyak program yang dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) adalah pemberian tablet tambah darah.

Dikutip dari buku Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah, tablet tambah darah merupakan suplemen gizi yang mengandung senyawa zat besi yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Tablet tambah darah tidak digolongkan sebagai obat, sehingga tidak akan memiliki dampak negatif dalam konsumsi jangka panjang. Akan tetapi suplemen ini dapat mengakibatkan efek samping seperti mual, nyeri di area lambung, diare, dan sulit buang air besar. Gejala-gejala tersebut tidak berbahaya dan hanya merupakan bentuk dari penyesuaian diri tubuh sehingga lambat laun akan berkurang.

Tablet tambah darah umumnya dianjurkan bagi wanita yang sedang datang bulan dan ibu hamil. Namun, ini tidak berarti tablet tambah darah hanya dapat dikonsumsi oleh kedua golongan tersebut. Tablet ini boleh dikonsumsi oleh siapa saja, asalkan dalam dosis yang tepat. Dengan mengonsumsi tablet tambah darah dengan dosis yang tepat secara rutin, seseorang akan dapat mengurangi resiko terkena anemia dan bahkan penyakit-penyakit lain yang dapat dicegah dengan zat besi dan asam folat seperti gangguan jantung, stroke, kanker, alzheimer, dan sindrom kaki gelisah.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Tersedia dalam https://promkes.kemkes.go.id/buku-pedoman-penatalaksanaan- pemberian-tablet-tambah-darah.

Oehadian, A. (2012). Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia. Cermin Dua Kedokteran-194, 39(6), 407-412.

Trifiana, A. (2019, October 8). 6 Kondisi yang Mengharuskan Minum Tablet Tambah Darah. Sehatq. Retrieved May 20, 2022, from https://www.sehatq.com/artikel/kapan-seseorang-perlu-mengonsumsi-tablet-tambah-darah

World Health Organization. (n.d.). Anaemia. Diakses pada 21 Mei 2022 pukul 21.53, dari https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1.

Yuniarti, dan Zakiah. (2021). Anemia pada Remaja Putri di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(7), 2253-2262.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun