Gemuruh transportasi online sepertinya sudah tidak terlalu terdengar lagi semenjak adanya kerjasama antara transportasi public seperti taxi telah bergabung dengan platform transportasi online (grab, ataupun gojek). Juga dengan aturan baru yang mewajibkan transport online memenuhi standard yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melakukan bagi hasil dan juga peningkatan standard keamanan berkendara. Tetapi langkah-langkah yang diambil barulah permukaan dari suatu permasahalan yang sangat dalam untuk diselesaikan.Â
Kita belum mempelajari lebih lanjut mengenai dampak pergerakan akibat transportasi online yang tidak massal ini, belum juga membahas mengenai perubahan struktur kota akibat perkembangan teknologi informasi di era digital. Karena datangnya era digital tidak hanya menyoroti transportasi berbasis online, tetapi yang kita bicarakan disini hal yang lebih fundamental: pergerakan manusia di dalam kota akibat hadirnya era digital yang akan memengaruhi setiap aspek berkegiatan.Â
Penulisan artikel ini akan menjabarkan secara singkat sejarah pergerakan manusia sejak dahulu hingga sekarang, trend perbedaan preferensi pemilihan lokasi perumahan dan tempat kerja, serta fenomena-fenomena baru akibat dari teknologi informasi, yang akan diakhiri dengan saran tantangan yang bisa dilakukan.
Cakupan manusia untuk menjelajah semakin meningkat setiap zamannya, dimulai dari penjinakkan binatang liar untuk ditunggangi seperti kuda, penemuan roda, hasil revolusi industri yang menghasilkan mekanika tenaga uap, juga listrik yang diimplementasikan di kendaraan, menjadikan jarak sebagai teman akrab bersama waktu. Desa berubah menjadi kota dengan kawasan terbangun yang luas, tidak lagi harus tinggal di tengah kota untuk memiliki lokasi yang dekat dengan tempat kerja, daerah pinggiran (suburban) sudah menjadi rumah.Â
Lihat saja Kota Jakarta dengan pekerja yang banyak tinggal di daerah pinggiran seperti Depok, BSD, juga Bogor sekarang sudah dapat menikmati kereta untuk bekerja ke pusat kota. Tentunya mereka memilih tinggal dipinggiran karena harga sewa lahan yang bisa mencapai 8 juta lebih tak sanggup untuk dibayar(ketentuan umum harga lahan pusat kota yang lebih tinggi dikarenakan tingginya nilai produktivitas yang ditunjukkan dengan pusat bisnis dimana aliran uang mengalir).
Beda golongan, beda prefrensi untuk memilih tempat tinggal. Ditunjukkan dengan grafis legendaris preferensi orang memilih tempat tinggal ini :
Bahwa golongan penduduk yang memiliki pendapatan rendah akan mengutamakan pemilihan lokasi perumahan yang dekat dengan tempat bekerjanya, permasalahan yang muncul dari fenomena ini adalah ketika golongan ini tidak dapat memenuhi ongkos untuk tinggal di harga lahan yang sangat tinggi jika di perkotaan sehingga memunculkan perumahan kumuh di pusat kota. Sedangkan golongan berpendapatan tinggi lebih mengutamakan kenyamanan dan kepastian hokum lahan karena sudah mampu untuk mengakomodir harga lahan dan juga transportasi. Preferensi memilih lokasi tempat bekerja dan perumahan ini akan berpengaruh terhadap pergerakan manusia seperti kota-kota besar layaknya Jakarta dengan Bekasi Bogor, Bandung dengan Cimahi, dan juga Yogyakarta dengan Sleman.
Dampak yang dihasilkan pada kota-kota tersebut membuthkan penanganan yang serius seperti penyediaan transportasi public yang terintegrasi antar daerah, penyediaan sarana prasarana umum akibat penduduk kota tujuan yang melonjak, dan juga peneydiaan lapangan pekerjaan di daerah sub-urban untuk mengurangi beban kota besar, serta ribuan penangan lainnya.
Tantangan penanganan kehidupan perkotaan berevolusi ketika menjajaki era digital sekarang ini, kita berbicara tentang informasi. Apakah informasi sebegitu mempengaruhi kehidupan manusia dalam skala kota? Mudahnya seperti ini : bayangkan anda sedang berkendara dari monas menuju bandara soekarno hatta, lalu anda mendapatkan kabar dari berita ataupun media social bahwa telah terjadi kecelakaan di jalan tol sehingga mengakibatkan kemacetan hingga belasan kilometer.Â
Dengan informasi tersebut anda dapat memilih jalur lain, ataupun memutuskan untuk menaiki moda transportasi lain seperti kereta sehingga anda mencapai tujuan dengan efektif. Infromasi dapat menjangkau setiap orang dengan melintasi ruang dan waktu, sebuah fenomena ketika manusia bahkan tidak harus hadir di suatu lokasi untuk mengetahui suatu kejadian (destruction of space and time).