Rencana ulama internasional membangun 99 miniatur Masjid dunia di Indonesia, akhirnya terealisasi hari ini Sabtu, 20 Januari 2018. Ribuan warga memadati Lokasi Taman Miniatur 99 Masjid Dunia di Bukit Pasir Gocap, Desa Kiara Pandak, Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pembangunan 99 Miniatur Masjid Dunia di Indonesia telah direncanakan sejak tahun lalu, di mana penyanyi asal Amerika Serikat, Mustafa 'Debu' turut memberikan dukungan.
"Saya sangat senang adanya rencana untuk membangun miniatur masjid itu karena menurut saya pembangunannya bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat," kata Mustafa didampingi Jaro Ade, ketua DPRD Bogor di sela-sela acara Maulid Nabi di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat 9 Desember 2016.
Menurut Mustafa , pembuatan miniatur 99 masjid dunia itu bukan saja memberikan penguatan religi bagi masyarakat tetapi bisa juga memberikan banyak dampak yang positif bagi Indonesia umumnya terlebih lagi masyarakat Kabupaten Bogor.
"Khususnya ekonomi kerakyatan akan tumbuh, industri pariwisata, transportasi, jasa, dan lain sebagainya sehingga bisa mendorong taraf kesejahteraan masyarakat," tutur Mustafa.
Seluruh masjid itu merupakan miniatur dari msajid di 26 negara di dunia dan akan dibangun di atas lahan dengan luas sekitar 215 hektare di daerah Pasir Madang , Sukajaya.
Selain masjid, rencananya akan dibangun pula museum, universitas, rumah sakit, perpusatakaan, hingga gerai-gerai wisata kuliner untuk semakin menarik minat wisatawan.
Sementara itu, dalam peresmian tadi pagi (20/01/2018) Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi atau Jaro Ade menceritakan tahapan-tahapan pemilihan lokasi pembangunan masjid dunia tersebut.
"Awalnya, lokasi yang direncanakan adalah kawasan Bogor Timur sekitar 200 hektar. Namun ada sedikit hambatan. Kemudian kami memberi pilihan kawasan Bogor Selatan, Bogor Utara, dan Bogor bagian barat," ungkap calon Bupati Bogor tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bogor diberi waktu 10 hari, untuk menjawab permintahan ulama dunia. Setelah melalui pertimbangan dan dibantu oleh ulama-ulama maka terpilihlah sebuah lokasi yang bertempat di Sukajaya.
"Lokasi ini merupakan hasil istikhoroh para ulama-ulama," kata Jaro Ade.
