Mohon tunggu...
Yeni Kurniatin
Yeni Kurniatin Mohon Tunggu... Administrasi - if love is chemistry so i must be a science freaks

Ordinary creature made from flesh and blood with demon and angel inside. Contact: bioeti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pencarian Sangkar

12 Maret 2013   00:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:57 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kali ini dalam rangka pemenuhan permintaan klien akhirnya perjalanan hidup sampailah ke pasar burung. Pasar burung terletak di Jl. Sukahaji – Bandung. Hanya beberapa meter dari pusat perbelanjaan terpadu. Dan beberapa km dari Padepokan. Mereka berada disisi yang sama, berada di sebelah kiri dari arah Leuwi Panjang, dan sebelah kanan jika titik awal berada di Jamika atau Cibeureum. Dan jika petunjuk ini membuat anda nyasar, ma’afkan lah, karena ada satu peraturan yang tersirat dan tidak tersurat di semesta raya ini. Jangan sekali-kali menanyakan arah pada perempuan. Karena hasilnya akan membingungkan  :D

Baiklah, bukan soal arah yang akan kita bahas kali ini. Permintaan klien ini cukup unik dan jujur saja membuat kami tidak berkutik. Tentu saja, permintaan klien adalah nafas kami, dan keberlangsungan hidup kami (lihat www.bioeti.com ) Jadi jangan macam-macam dengan mereka. We’re definitely nothing without them

Hantaran yang dipersiapkan untuk hari istimewa mereka dikemas dalam sangkar burung. It’s only sangkar burung. Nothing special. Ya, tentu saja, tidak ada yang istimewa mengenai sangkar burung itu. Kecuali sangkar itu harus berwarna ungu. Lalu, harus muat dengan berbagai artikel yang akan dihantarkan (dibawa).  Ukuran disesuaikan dengan ongkos kirim. Berhubung klien sangat detail sehingga kami pun tertantang. Lalu akhirnya sampailah kami ke pasar burung setelah sebelumnya kami mengacak-acak Cibadak. Sesuai motto our little cute tiny company, anda puas kami gempor

So, Where is Cibadak?

Cibadak adalah kawasan tua, (menurut saya) disana dapat ditemukan berbagai macam kebutuhan alat tulis, pernak-pernik, kemasan atau souvenir. Beraneka. Mulai dengan harga grosir maupun satuan. Dari arah mesjid Agung berada di sisi kanan. Tenang saja, jalan yang melintas Mesjid Agung satu arah, jadi kemungkinan kecil untuk tersesat. Lebih jelasnya tinggal sewa Tukang Beca saja, kalau nyasar tidak perlu menyalahkan saya tapi langsung serahkan saja tukang becaknya pada Satpol PP karena Becak disana sebetulnya di Larang!

Paragraf tadi sekedar mengingatkan kalau berkunjung ke Bandung jangan lupa rambu-rambunya ditaati. Terutama aturan sampah, berhubung di Bandung tidak ada peraturan sampah yang jelas. Jadi please be ware lah. Siapa yang menabur sampah dia akan mencret. Ini bukan ancaman tapi hukum fisika yang belum dibuat postulat.

Kembali ke soal sangkar, agar tidak over budget, akhirnya sampai ke pasar burung. Dan ketika menginjakkan kaki disana, yang terlintas adalah

RASA KASIHAN MELIHAT BURUNG-BURUNG BERCICIT DALAM KURUNGAN. Ini cukup menyiksa Pemirsah! Burung-burung berjejer dalam sangkar. Bahkan dalam sangkar yang sempit. Ada yang bertumpuk pula.Sungguh pilu melihatnya. Selain aroma yang whuiiiiih, membuat hidung ini harus ditutup masker merk 3M.

Menyaksikan mereka, para penggemar burung. Sebagian besar di dominasi kaum adam. Ada yang berjongkok, duduk dan sambil merokok, menjentik-jentik jari. Menonton burung bercicit dalam sangkar. Such a wasting time.

Tentunya Burung-burung itu diambil paksa. Ketika kecil saya masih bisa menyaksikan mereka terbang dengan bebas, sekarang. Para pemburu itu mengintai. The world turn to unsafe place. Untuk burung, untuk tokek, untuk anak-anak. Untuk semuanya. Every little living in this planet is not safe, because the earth is not a better place anymore since we found the word "capitalist".   

Tentu saja burung-burung itu pun stress tidak kepalang. Harusnya mereka bercicit dengan merdeka. Malah terpikir, cicitan mereka itu sebetulnya teriakan minta tolong. Mungkin suara mereka bisa mengendurkan syaraf-syaraf orang yang tengah stress karena terlalu banyak diam. Tapi burung-burung itu pun stress melihat orang-orang stres sehingga mereka menjerit sejadi-jadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun