Ada yang terasa berbeda dengan reunian pasca lebaran Idul Fitri lalu. Kami tumbuh semakin dewasa. Mau nulis tua sebetulnya, tapi masih belum siap. Dan di tengah kedewasaan ini, ada beberapa hal yang tidak bisa dinikmati. Dulu, di masa sekolah untuk wisata kuliner harus mikir-mikir karena dana terbatas. Apalagi Bandung surga kuliner.
Setelah uang punya, masih tetap juga mikir. Mikir takut memicu penyakit. Membuat tubuh tidak dapat beraktifitas leluasa. Gangguan dari penyakit metabolik. Â Biasanya kita beranggapan jika penyakit metabolik hanya menjangkiti usia lanjut. Padahal tidak juga. Banyak teman saya yang mengalaminya di usia belum kepala empat.
Teman saya ada yang harus rutin minum obat penurun tekanan darah. Ada yang ketergantungan obat penurun kolesterol. Ada yang menghindari makanan tertentu karena asam urat akan menyerang. Banyak sekali. Ajang reuni jadi sharing tentang wacana pantang makanan. Yang sebagian besar mengaku tidak bisa menahan godaan.
Rasa kaku dileher, rasa pening di kepala tidak bisa dihantam begitu saja dengan paracetamol. Harus diwaspadai, jika paracetamol tidak dapat membantu saatnya melakukan cek kesehatan paripurna. Gejala tadi bisa saja indikasi dari tekanan darah tinggi, kolesterol jahat bercokol di saluran darah atau kadar gula dalam darah di atas ambang batas.
Gaya hidup disinyalir menjadi salah satu penyumbang penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes mellitus dan lain sebagainya. Kualitas pasokan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita. Kebiasaan buruk seperti sering tidur larut malam/begadang, merokok, kurang bergerak dan malas berolahraga. Adalah contoh diantaranya.
Jujur saja saya ngeri setelah mendengar pengalaman-pengalaman mereka. Apa yang dialami mereka mungkin akan terjadi juga pada saya. Karena saya juga termasuk yang malas bergerak. Sering tidur larut. Makan dan minum  tidak sehat dan semua hal-hal buruk tentang kebiasaan yang menodai kesehatan jiwa dan raga.  Agar terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kebiasaan buruk, saya melakukan cara enak memulai hidup sehat. Sebagai berikut:
Mengudap Snack sehat
Bagi saya paling sulit itu menahan godaan ngemil. Apalagi setelah beraktifitas. Atau stress karena berbagai sebab. Bahkan di kala santai, kelebatan makanan selalu ada di benak saya. Makanan adalah pelampiasan paling sempurna. Pulang kerja lapar mendera, tukang gorengan banyak menggoda di pinggir jalan. Sekarang kalau lapar seperti itu, saya bisa langsung mengambil SOYJOY Crispy.
Kenapa SOYJOY Crispy?
SOYJOY terbuat dari 100% kedelai utuh yang dipanggang. Ada 5  varian rasa. Banana flavor, Chocolate almond flavor, Raisin Almond flavor, Strawberry flavor dan Soyjoy Crispy.  Rasa vanilla dengan butiran soypuff yang renyah jadi pilihan saya. Dikemas dengan praktis dan bisa dinikmati di mana saja dan kapan saja. Saya biasanya memakannya dalam perjalanan pulang.
Kurang lebih 2 jam sebelum makan besar. Kandungan tinggi serat dan protein dicerna perlahan oleh tubuh sehingga membuat rasa kenyang lebih lama. Tidak kalap pas makan besar karena nafsu makan terkendali sehingga  dapat mengurangi porsi karbohidrat berlebih. Bonusnya kadar gula dalam tubuh dapat terkontrol.
