Suatu hari seorang ayah dan anak lanang yang masih berusia sekitar 10 tahun sedang duduk santai bareng di ruang keluarga. Tak berapa lama si anak beranjak  dari posisi duduknya, kemudian mendekati sang ayah  tepat di depannya. Tidak lama kemudian sang anak berusaha menanyakan sesuatu kepada sang ayah.
"Ayah. Kenapa rumah kita jelek sekali padahal uang ayah banyak, bisa membuat rumah mewah, bahkan mungkin lebih mewah dari rumah saudara-saudara kita?" tanya sang anak dengan wajah polosnya.
Seketika sang ayah tersigap dan menatap anaknya yang masih polos seolah tak percaya dengan pertanyaan sang anak. Tidak lama kemudian sang anak dipeluk erat penuh haru.
"Betul nak, kita sengaja membuat rumah kita sangat sederhana, bahkan mungkin dimata orang lain sangat jelek. Namun perlu diketahui nak, agar kita lebih mudah mengetahui mana saudara kita yang benar-benar tulus dan menyayangi kita, dengan kondisi seperti ini", jawab sang ayah sambil menatap wajah anaknya, dan tidak terasa air mata ayah menetes.