Mohon tunggu...
Aditiyo Aditiyo
Aditiyo Aditiyo Mohon Tunggu... -

Konsultan untuk Hidup dan Karir Anda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Negosiasi Gaji : Senyum Didepan, Cemberut Dibelakang

12 Mei 2015   11:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negosiasi gaji itu terkadang seperti melihat fatamorgana. Kalau di film-film, terlihat ada seorang petualang yang sedang berjalan di gurun pasir yang luas. Saking haus dan kepanasan, seolah-olah dia melihat ada oasis dengan pohon rindang yang meneduhkan. Tapi pada saat dia mendekat, ternyata oasis itu tidak ada. Nah negosiasi gaji, sedikit banyak ceritanya seperti itu. Coba, angkat tangan, siapa yang pernah sangat gembira dengan gaji bulanan yang ditawarkan, karena naik 50% dari gaji sekarang. Saya pernah :). Tapi setelah saya hitung secara tahunan, ternyata kenaikan saya tidak sampai 50%  Jadi, bagaimana caranya agar negosiasi gaji Anda benar-benar memuaskan? Ini dia:

  1. Ketahui dengan pasti keunggulan Anda, bagaimana perusahaan tersebut menilai Anda? Sangat tinggi, tinggi atau biasa saja? Apakah Anda mudah digantikan oleh kandidat lain? Bagi Fresh Graduate Saya sarankan tidak banyak menawar dulu, karena posisi Anda relatif lebih mudah digantikan. Kalau Anda terlalu menuntut, mungkin perusahaan tersebut mengalihkan perhatiannya ke kandidat lain. Keadaan mungkin berbeda kalau Anda memiliki keunggulan khusus yang tidak banyak tersedia di pasar tenaga kerja. Buat yang sudah pengalaman, coba pikirkan hal yang sama, apa keunggulan kompetitif Anda.
  2. Hal mendasar yang harus di ubah dari pola pikir kita, kita tidak hanya menegosiasikan gaji! Lebih luas dari itu yang di negosiasikan adalah compensation & benefit, total paket yang akan diberikan untuk Anda. Cerita pembuka saya mengenai fatamorgana, banyak orang yang hanya menghitung kenaikan bulanan, tanpa menghitung kenaikan tahunan. Logikanya sederhana, meskipun kita naik katakanlah 40% secara bulanan, tapi ternyata di perusahaan baru ini gaji setahun hanya 13 kali, sementara di perusahaan lama Anda gaji Anda bisa 14 kali ditambah dengan bonus yang bisa tiga kali gaji, tentunya kenaikkan Anda dalam setahun tidak akan sampai 40%. Jangan hanya berpikir soal bulanan. Jangan hanya berpikir soal uang yang kita terima saja. Coba bandingkan asuransi yang kita dapat, baik rawat jalan ataupun rawat inap. Bagaimana juga soal asuransi yang diberikan apabila istri kita melahirkan.
  3. Kita mau pindah karena pada akhirnya memberikan sesuatu yang lebih baik bukan? Nah jangan sampai kondisinya hanya baik dalam satu sisi saja, ternyata di sisi lain tidak Anda sadari malah turun, tidak lebih baik 
    :)
    :)
  4. Buatlah dalam excel sheet, sebagai bayangan, 5 kolom. Kolom pertama adalah deskripsi mengenai compensation & benefit, kolom kedua adalah apa yang Anda dapat sekarang, kolom ketiga adalah apa yang perusahaan baru tawarkan, di kolom keempat adalah persentase kenaikkan dari penawaran, lalu di kolom terakhir adalah proposal Anda. Anda harus rinci, pada kolom deskripsi, tuliskan semua compensation & benefit yang Anda terima saat ini, baik uang, tunjangan maupun hal lainnya yang menjadi keuntungan untuk Anda, tapi tidak berupa uang. Misalkan fasilitas handphone, program kepemilikan mobil atau rumah. Nah buat excel sheet tersebut versi bulanan dan tahunan. Jelas deh apakah Anda benar-benar naik sesuai dengan yang Anda inginkan atau tidak 
    :)
    :)
  5. Saya selalu sarankan, jangan pernah mengajukan proposal duluan, sebisa mungkin biarkan perusahaan yang menawarkan proposal mereka terlebih dulu. Agar Anda lebih jelas bagaimana mereka menilai Anda dan bagaimana struktur compensation & benefit mereka. Tentunya anda membuat excel sheet diatas dengan sudah mempertimbangkan struktur compensation & benefit mereka ya. Kalau Anda terpaksa harus bilang ekspektasi duluan, tidak masalah bilang saja mengharapkan berapa, tapi dengan menyatakan bahwa: “bapak/ibu, ekpektasi saya ini belum berdasarkan tingkat pengetahuan saya yang menyeluruh soal tanggung jawab dan fungsi saya di perusahan ini dan saya juga belum tahu mengenai struktur compensation & benefit disini.” Kemudian utarakan juga: “jadi mengenai compensation & benefit, diskusi kita akan lebih terperinci pada saat saya menerima proposal dari bapak/ibu.”
  6. Selalu sampaikan dengan sopan dan latar belakang alasan Anda yang jelas, jangan asal minta, kaitkan dengan keunggulan kompetitif Anda di point 1. Kaitkan dengan compensation & benefit lainnya yang ternyata turun dari perusahaan Anda saat ini, misal, ternyata asuransinya lebih rendah, dan lain-lain.
  7. Jangan terlalu lama negosiasi, tetapkan titik toleransi Anda, dimana Anda akan menerima atau akan menolak. Negosiasi yang terlalu lama juga akan menurunkan nilai mereka terhadap Anda.
  8. Perlu di ingat tapi, jangan hanya mempertimbangkan Compensation & benefit, pertimbangkan juga peluang karir, tanggung jawab yang lebih besar atau lainnya yang kalau dilihat membuat garis karir Anda meningkat.

Coba deh diaplikasikan, biar tidak fatamorgana 

:)
:)
http://www.careerguideindonesia.com/2015/05/negosiasi-gaji-senyum-didepan-cemberut-dibelakang/

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun