Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MUI: Belum Pernah Keluarkan Fatwa Soal Mengucapkan Selamat Natal

25 Desember 2018   10:42 Diperbarui: 26 Desember 2018   14:16 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Tribunnews.com)


Perayaan yang menjadi bagian peringatan atas sesuatu peristiwa tertentu bagi tiap-tiap agama, merupakan salah satu momen penting dalam setiap agama dan kepercayaan masing-masing. Interaksi sosial yang tidak kalah penting dalam perayaan dari hal tersebut adalah saling memberikan ucapan selamat kepada mereka yang merayakannya.

Polemik Ucapan Selamat Natal

Hal yang sama dengan ucapan selamat natal yang masih menjadi debat kusir di sebagian masyarakat dan netizen di media sosial. Tidak sedikit mereka yang merasa enggan mengucapkan selamat natal untuk teman kerja dan sahabat dekat karena terdapat simpang siur. Secara umum dari alasan yang menolak untuk mengucapkan selamat natal kepada rekan kerja dan sahabat dekat, menyebutkan menghormati fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dilansir dari laman AntaraNews.com (25/12/2018). Sekjen MUI Anwar Abbas kepada media berita online menyebutkan bahwa sampai saat ini, lembaga MUI belum pernah mengeluarkan fatwa tentang boleh dan tidak boleh umat Islam untuk menyampaikan ucapan selamat Natal kepada umat Kristiani yang merayakan.

Abbas menerangkan bahwa fatwa yang pernah dikeluarkan tahun 1981 yang berhubungan dengan perayaan Natal adalah tentang perayaan Natal bersama.

Abbas menerangkan fatwa lain yang pernah keluar tahun 2016, saat MUI mengeluarkan fatwa tentang atribut keagamaan non-Muslim.

Dalam fatwa yang dikeluarkan tersebut, Abbas juga menjelaskan MUI menyampaikan beberapa rekomendasi seperti tentang umat Islam agar saling menghormati keyakinan dan kepercayaan setiap agama.

Penutup

Negara Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras dan antar-golongan. Sikap toleransi yang menjadi penguat dan perekat semangat kebangsaan adalah salah satu kekuatan dasar kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sikap menjunjung tinggi semangat toleransi dengan saling menghargai kebebasan beragama untuk menjalani ibadah, diharapkan dapat menjadi bagian untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Jangan lupa baca artikel berikut Fakta Jarang Diketahui Pemilik Kendaraan Ketika Menggunakan Bahan Bakar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun